Advertisement
  • About
  • Advertise
  • Privacy & Policy
  • Contact
Porosmaju
  • HOME
  • Berita
  • BERKHAS
  • Hiburan
  • Olahraga
  • Tokoh
No Result
View All Result
  • HOME
  • Berita
  • BERKHAS
  • Hiburan
  • Olahraga
  • Tokoh
No Result
View All Result
Porosmaju
No Result
View All Result
Home Berkhas

Jerat Simbol Diskon dan yang Laten di Harbolnas

by Arlin R
13/12/2017
in Berkhas
0
Share on FacebookShare on Twitter

 

ilustrasi (sumber: myfreeworldbyeca)

POROSMAJU-MAKASSAR,Singles’ Day, demikian nama sebuah hari pada tanggal 11 bulan 11 yang dimaksudkan untuk mencari pasangan para jomblo di Tiongkok pada tahun 1999. Single’s Day ini kemudian diperingati terus menerus sebagai hari jomblo yang pada umumnya dirayakan oleh anak SMA.

Berselang sepuluh tahun, pada tahun 2009, Alibaba, sebuah perusahaan dagang besar di Tiongkok, melihat peluang Single’s Day dengan menggeser tujuan hari jomblo tersebut. Alibaba mengarahkan jomblo bukan lagi untuk mecari pasangan, tetapi justru berbelanja dengan penawaran diskon besar-besaran dari Alibaba.

Sejak tahun 2009, Single’s Day kemudian berubah menjadi hari belanja daring dengan diskon besar dari e-commerce. Tahun 2016, tercatat untuk kawasan Asia Tenggara, perputaran ekonomi Single’s Day merupakan yang terbesar dibandingkan dengan hari belanja daring yang lain. Perputaran uang Single’s Day 2016 menyentuh angka US$17,8 miliar.

Mirip Alibaba, e-commerce Indonesia juga tidak kalah inovatif. Pada tahun 2012, Asosisiasi ecommerce Indonesia (IdeA) juga memanfaatkan simbol “tanggal cantik” 12.12.12 menjadi hari belanja daring yang hingga kini dikenal dengan Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas).

Di awal kehadirannya, Harbolnas hanya diikuti 7 e-commerce. Saat ini menurut data tirto.id setidaknya sekitar 250 ecommerce sudah terlibat di dalamnya. Sebesar UU$235 juta transaksi dihasilkan Harbolnas pada tahun 2016 lalu.

Terus meningkatnya transaksi peminat harbolnas merupakan suatu simbol baru bagi konsumen dan aktivitas belanja. Simbol Harbolnas dan tawaran diskon hingga 90% menghadirkan ketertarikan tersendiri. Atas ini, kita seakan semakin wajib belanja.

Masyarakat konsumsi memang cenderung mengomsumsi sesuatu tanpa memiliki “independensi” atas kebutuhannya, demikian kata Pemikir asal Prancis, Jean Baudrillard. Kehidupan modern, yang konon merupakan kehidupan kita kini, tidak lagi digerakkan oleh kebutuhan dan tuntutan personal.

Kini, kehidupan kita digerakkan oleh simbol-simbol yang membentuk tatanan atau aturan, sistem tertentu. Sistem ini kemudian diakui bersama sebagai sesuatu yang lumrah atau ” memang sudah seharusnya”. Atas ini, sebenarnya, kita kehilangan kemerdekaan, “independensi”, untuk menyadari kebutuhan kita.

Belanja karena Harbolnas dan diskon merupakan sebuah “kesadaran palsu” atau “kehilangan independensi” yang dikonstruksikan oleh simbol-simbol ekonomi tersebut. Banyak orang bergerak berbelanja karena (seolah-olah) sepakat bahwa Harbolnas adalah waktu yang tepat untuk berbelanja.

Kegiatan berbelanja ini “diprakarsai” oleh diskon yang memberikan harga yang lebih murah dibanding hari yang lain. Padahal, barang yang dibeli karena diskon itu, bukanlah barang yang benar-benar dibutuhkan.

Contoh sederhana, yang terjadi pada MN (23 tahun). Ia mengaku di hari Harbolnas 12 Desember 2017, ia memesan beberapa kosmetik. Ketika ditanya mengapa membeli, alasannya karena diskon.

“Saya pesan itu make-up karena diskon 52%,” ujar MN.

Ketika ditanya perihal kebutuhan barang yang dia pesan, ia mengaku bahwa sebenarnya masih memiliki barang tersebut, tapi membelinya karena diskon.

“Sebenarnya masih ada punyaku, tapi kapan lagi ada diskon sebesar itu. Beda sekali kalau kita beli di hari-hari lain,” ungkapnya.

Fakta tersebut menunjukkan bahwa manusia memang kehilangan independensi untuk menentukan kebutuhannya, sebagaimana ungkap Baudrillard. Ritual Harbolnas menjadi sebuah tatanan baru yang diaminkan orang sebagai hari untuk berbelanja. Tapi, perlu ditegaskan, tak ada yang salah dengan berbelanja, tetapi berbelanja barang yang benar-benar dibutuhkan.

Sementara itu, E-commerce dengan lapak-lapak daring yang menyajikan barang-barang diskon hingga 90% dan testimoni menggiurkan, benar-benar menggeser tradisi gila belanja masyarakat kita.

Jika dahulu, masyarakat diarahkan untuk berbelanja karena iklan, kini masyarakat diarahkan untuk berbelanja dengan (seolah-olah) kesepakatan bersama melalui sebuah hari yang kita sebut Harbolnas.

Dan Harbolnas, tampaknya merupakan pemanfaatan para pelaku usaha terhadap fanatisme kita terhadap momen-momen penting. Di hari Kelahiran Pancasila, kita ramai-ramai menuliskan #SayaPancasilaSayaIndonesia. Di hari Kemerdekaan, kita merayakan dengan berbagai lomba dan aktivitas hias-menghias. Di hari Anti Korupsi Sedunia, mahasiswa dan ormas turun ke jalan atau menggelar seminar.

Selanjutnya, fanatisme ini dimanfaatkan oleh pelaku usaha dengan menggagas Harbolnas yang kemudian dirayakan dengan berbelanja. Maka, lestarilah pemaksaan diri kita untuk belanja. Gilanya, kita belanja untuk sesuatu yang entah untuk apa, bukan kebutuhan kita.

Dan semakin kayalah para kaya, dan semakin pura-pura baik-baik sajalah kita yang terpaksa belanja. Selamat Harbolnas! Kita ada, maka kita belanja!

Share on:
WhatsApp
Tags: 12 Desember 2017BelanjadiskonHarbolnaskapitalismesisi lain harbolnas
ShareTweetShare
Previous Post

Bersama Muslim, Umat Kristiani Juga Tentang Putusan Trump

Next Post

Aliansi Ummat Islam Sulsel Gelar Aksi untuk Palestina di Monumen Mandala

Related Posts

Aliansi Masyarakat Jember Kawal DPR Lahirkan Legislasi Sehat
Berita

Aliansi Masyarakat Jember Kawal DPR Lahirkan Legislasi Sehat

01/10/2019
Ketum PP Pemuda Muhammadiyah Minta Kapolri Pimpin Langsung Investigasi Terhadap Penembakan Mahasiswa di Kendari
Berita

Ketum PP Pemuda Muhammadiyah Minta Kapolri Pimpin Langsung Investigasi Terhadap Penembakan Mahasiswa di Kendari

26/09/2019
Memikirkan Kitab Suci dan Fiksi Rocky Gerung
Berkhas

Memikirkan Kitab Suci dan Fiksi Rocky Gerung

14/04/2018
Mengenang Tala'Salapang, Jalan?
Berkhas

Mengenang Talaq Salapang, Jalan?

04/04/2018
Matikan Ponsel, Nyalakan Buku!
Berkhas

Matikan Ponsel, Nyalakan Buku!

02/04/2018
Kotak Kosong: yang Mematikan dan yang Menghidupkan Demokrasi
Berkhas

Kotak Kosong: yang Mematikan dan yang Menghidupkan Demokrasi

28/03/2018
Next Post
Kiai Ma'ruf Amin: Boikot Amerika!

Aliansi Ummat Islam Sulsel Gelar Aksi untuk Palestina di Monumen Mandala

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Stay Connected test

  • 1.8k Fans
  • 537 Followers
  • 15.4k Followers
  • 58 Followers
  • 10.6k Followers
  • 27.6k Subscribers
  • 21.9k Followers
  • 99 Subscribers
  • Trending
  • Comments
  • Latest
Gempa Bumi Guncang Sorowako

Gempa bumi di Bantaeng dan Jeneponto, Masyarakat Diimbau Tetap Tenang

03/02/2018
Sejarah Kelam Pemberontakan DI/TII

Sejarah Kelam DI/TII yang Membuldoser Kultur Nusantara

07/02/2018
Larangan Bercadar, Sesuai Undang-undang atau Sebaliknya?

Larangan Bercadar, Sesuai Undang-undang atau Sebaliknya?

07/03/2018
Ilmu Seks Serba Sabar; Lontara’ Assikalabineng Bugis-Makassar

Ilmu Seks Serba Sabar; Lontara’ Assikalabineng Bugis-Makassar

31/01/2018
Nasdem Siap Menangkan Judas Amir Di Pilwali Palopo

Nasdem Siap Menangkan Judas Amir Di Pilwali Palopo

0
Gowes Pesona Nusantara 2017, Walikota Serahkan Tanah dan Air dari 4 Tempat Sakral

Gowes Pesona Nusantara 2017, Walikota Serahkan Tanah dan Air dari 4 Tempat Sakral

0
Logika Apa yang Digunakan Kerumunan di Jalanan?

Logika Apa yang Digunakan Kerumunan di Jalanan?

0
Demokrat dan PDIP Mau Judas Amir Duet RMB

Demokrat dan PDIP Mau Judas Amir Duet RMB

0
Pemkab Sinjai Berada di Posisi ke Empat Terima Penghargaan KIP

Pemkab Sinjai Berada di Posisi ke Empat Terima Penghargaan KIP

11/12/2019
Berpolemik, Akbar Membantah Adanya Tudingan Pembentukan Asosiasi BPD di Sinjai

Berpolemik, Akbar Membantah Adanya Tudingan Pembentukan Asosiasi BPD di Sinjai

10/12/2019
Dugaan Kepentingan Kelompok, Pembentukan Asosiasi BPD Sinjai Tidak Disepakati BPD Lain

Dugaan Kepentingan Kelompok, Pembentukan Asosiasi BPD Sinjai Tidak Disepakati BPD Lain

10/12/2019
Ketua Himasdap yang Baru Akan Membawa Nama Harum Organisasi

Ketua Himasdap yang Baru Akan Membawa Nama Harum Organisasi

09/12/2019

Recent News

Pemkab Sinjai Berada di Posisi ke Empat Terima Penghargaan KIP

Pemkab Sinjai Berada di Posisi ke Empat Terima Penghargaan KIP

11/12/2019
Berpolemik, Akbar Membantah Adanya Tudingan Pembentukan Asosiasi BPD di Sinjai

Berpolemik, Akbar Membantah Adanya Tudingan Pembentukan Asosiasi BPD di Sinjai

10/12/2019
Dugaan Kepentingan Kelompok, Pembentukan Asosiasi BPD Sinjai Tidak Disepakati BPD Lain

Dugaan Kepentingan Kelompok, Pembentukan Asosiasi BPD Sinjai Tidak Disepakati BPD Lain

10/12/2019
Ketua Himasdap yang Baru Akan Membawa Nama Harum Organisasi

Ketua Himasdap yang Baru Akan Membawa Nama Harum Organisasi

09/12/2019
Porosmaju

We bring you the best Premium WordPress Themes that perfect for news, magazine, personal blog, etc. Check our landing page for details.

Follow Us

Browse by Category

  • Berita
  • Berkhas
  • Hiburan
  • Olahraga
  • Opini
  • Tokoh

Recent News

Pemkab Sinjai Berada di Posisi ke Empat Terima Penghargaan KIP

Pemkab Sinjai Berada di Posisi ke Empat Terima Penghargaan KIP

11/12/2019
Berpolemik, Akbar Membantah Adanya Tudingan Pembentukan Asosiasi BPD di Sinjai

Berpolemik, Akbar Membantah Adanya Tudingan Pembentukan Asosiasi BPD di Sinjai

10/12/2019
  • HOME
  • Berita
  • BERKHAS
  • Hiburan
  • Olahraga
  • Tokoh

© 2019 JNews - Premium WordPress news & magazine theme by Jegtheme.

No Result
View All Result
  • HOME
  • Berita
  • BERKHAS
  • Hiburan
  • Olahraga
  • Tokoh

© 2019 JNews - Premium WordPress news & magazine theme by Jegtheme.