POROSMAJU, Membicarakan korupsi merupakan salah satu hal yang tak pernah selesai untuk dibicarakan. Jika Goenawan Muhammad menulis sebuah buku yang berjudul “Tuhan dan Hal-Hal yang Tak Pernah Selesai” Maka, salah satu hal yang tak pernah selesai yang dimaksud Goenawan adalah Korupsi.
Korupsi di Idonesia begitu masif dibicarakan sejak pembentukan KPK oleh Megawati pada tahun 2002. Sejak saat itu, Korupsi menjadi “nada” yang selalu didengarkan masyarakat di dapur, ruang tamu, hingga kamar tidur melalui teve nasional.
Berikut ini tiga, kasus korupsi terheboh yang pernah terjadi di Indonesia versi porosmaju.com. Tiga nama yang dipilih kemudian berdasarkan berbagai tolok ukur yang fleksibel.
Edi Tansil
Edi Tansil lahir di Makassar 2 Februari 1953, Edi merupakan salah salu pengusaha yang paling mentereng di zaman orde baru. Kredibilitas status Edi sebagai pengusaha membuat pejabat negara mmeberikan kepercayaan kepada Edi untuk mengelola uang negara.
Uang sebesar 565 juta dolar Amerika (sekitar 1,5 triliun rupiah dengan kurs saat itu) berhasil didapatkan Edi melalui pinjaman Kredit Bank Bapindo dengan menggunakan nama perusahaan yang didapatnya melalui Golden Key Group.
1.5 Triliun di sekitaran tahun 1996 saat ini senilai dengan 20 triliun jika dikonvensi berdasarkan kurs dollar AS. Hal yang menarik dari Edi Tansil adalah keberhasilannya meloloskan diri dari penjara Cipinang yang saat itu divonis 20 tahun penjara.
Keberhasilan Edi kabur di tahun 1996 merupakan salah satu aib terbesar bangsa ini dalam penanganan kasus korupsi. Saat itu pihak kepolisian berusaha memburu Edi Tansil yang berdasarkan desas desus yang beredar sedang berada di negeri ginseng, Cina.
Setelah sempat terkubur karena dinamika rezim orde baru ke reformasi, pada tahun 2007 nama Edi Tansil kembali mencuat. Edi diduga berada di Cina dan akan segera di ekstradisi ke Indonesia.Hal ini berdasarkan laporan Tempo Interactive memberitakan bahwa Tim Pemburu Koruptor (TPK), sebuah tim gabungan dari Kejaksaan Agung, Departemen Hukum dan HAM, dan Polri menyatakan bahwa mereka akan segera memburu Eddy Tansil.
Melalui kegagalan-kegagalan menjerat Edi, publik kemudian membuat suatu akronim berdasarkan nama Edi Tansil yaitu “Ejakulasi Dini Tanpa Hasil”
Muhammad Nazaruddin
Nazaruddin tidak menimbulkan kerugian negara yang begitu besar, hanya saja kemampuan Nazaruddin mengelola isu korupsi pembangunan wisma atlet Hambalang, mampu menyeret beberapa nama besar. Bahkan, sampai saat ini Nazaruddin masih mampu terus berkicau dan menyeret nama-nama baru dengan kasus baru, e-KTP.
Melalui kicauan-kicauan Nazaruddin di pengadilan dan informasi yang didapat melalui penyidikan KPK. Ada beberapa nama besar yang kemudia terjerat kasus Hambalang. Andi Alfian Mallarangeng, Menteri Pemuda dan Olahraga. Anas Urbaningrung mantan Ketua Umum Partai Demokrat. Wafid Muhara sekretaris Menpora. Muhammad Nazaruddin bendahara umum Partai Demokrat, Angelina Sondak, Joyo Winorto, dan rahmat Yasin, kesemuanya terlibat dalam kasus korupsi.
Nama-nama besar yang diseret oleh KPK merupakan hasil pengembangan dari nama yang disebut Nazaruddin.
Kicauan Nazaruddin tidak berhenti di pada kasus Hambalang, saat Nazaruddin kembali berkicau tentang kasus e-KTP yang juga menyeret beberapa nama besar. Hal ini yang kemudian menjadikan Nazaruddin sebagai “the key”, kasus-kasus besar korupsi di Indonesia. Setiap nama yang keluar dari mulut Nazaruddin akan menjadi sorotan media dan masyarakat.
Setya Novanto
Membicarakan korupsi zaman now, takkan terlepas dari kasus yang menjerat ketua DPR RI, Setya Novanto. Di tahun 2017, Novanto membuat dua jilid cerita bersama dengan KPK.
Jilid pertama berhasil dicatat sejarah dengan penangkapan Setya Novanto oleh KPK pada Juli 2017. Hanya saja, pada tanggal 29 September 2017, Novanto berhasil meloloskan di melalui putusan prapradilan.
Jilid dua berhasil dibuat Setya Novanto, melalui pemanggilan paksa pada tanggal 15 November 2017. Kisah ini kemudian penuh drama dengan menghilangnya Setnov di kediamannya. Dunia maya lebih dihebokan lagi, pada tanggal 16 November 2017 saat Novanto mengalami kecelakaan yang menyebabkan pembengkakan seperti bagpao.
Kecelakaan Setnov yang menabrak tiang listrik kemudian dipelesetkan warganet dengan lebih memedulikan tiang listrik ketimbang dengan Setya Novanto, Ketua DPR RI.
Kasus Setya Novanto saat ini masih ditangani oleh pengadilan. Belum ada kepastian penjeratan Setnov karena pihak Setnov masih dalam tahap pengajuan prapradilan. Meski demikian, Setya Novanto adalah satu dari sekian banyak orang yang mampu menghebohkan jagad raya Indonesia.