POROSMAJU-PALOPO, Wali Kota Palopo, HM Judas Ami, mengingatkan masyarakat untuk tetap belajar dari sejarah perjuangan rakyat untuk memperjuangkan bangsa Indonesia. Tatangan terbesar saat ini menurut Judas adalah keterbukaan teknologi informasi.
Hal tersebut disampaikan saat menjadi inspektur upacara Hari Bela Negara (HBN) ke-69 yang dirangkaikan dengan Hari Kesadaran Nasional, Kamis 21 Desember 2017.
“Era ketergantungan terhadap teknologi informasi telah membawa kita semua pada cara pandang kita terhadap berbagai kemungkinan ancaman,” ujarnya.
Menurut Judas, memasuki era milenium ini, tantangan dan ancaman terhadap kedaulatan negara dan keutuhan wilayah mau pun keselamatan segenap bangsa tidak lagi bersifat tradisional. Tantangan tidak lagi berupa ancaman militer, tetapi sudah bersifat multidimensional.
“Saya ingin menegaskan, tantangan besar dalam sejarah adalah bagaimana mempertahankan kelangsungan hidup kita sebagai bangsa yang berdaulat dibidang politik, berdikari di bidang ekonomi serta berkepribadian dalam bidang kebudayaan, tugas Bela Negara ini adalah tugas yang mahaberat yang ada di depan mata kita saat ini,” ujarnya.
Melalui momentum HBN, Judas Amir juga megingtkan bahwa Republik Indonesia bisa berdiri tegak sebagai bangsa yang berdaulat tidak lepas dari semangat bela negara dari seluruh kekuatan rakyat, serta dapat melakukan aksi nyata dalam kehidupan sehari-sehari.
Dalam upacara itu, ikrar bela negara dibacakan Ketua DPRD Palopo Harisal A Latief, dilanjutkan dengan pengukuhan/pencanangan 3 pilar pembangunan desa, aman, dan sejahtera oleh Wali Kota Palopo, Drs HM Judas Amir, serta pemasangan pin 3 pilar pembangunan desa, aman dan sejahtera.
Turut hadir dalam upacara yaitu Dandim Palopo, para Kepala SKPD Pemerintah Kota Palopo, serta para ASN lingkup Kota Palopo sebagai peserta upacara. (rls)