POROSMAJU.COM — Ketua Harian Partai Golkar, Nurdin Halid angkat suara mengenai pernyataan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) yang menginginkan Ketua Umum Partai Golkar, Setya Novanto segera digantikan dari posisinya.
Dalam struktur Golkar, kata Nurdin Halid, sistem yang berlaku, ketika ketua umum berhalangan atau bermasalah, maka masih ada ketua harian yang menjalankan roda organisasi.
“Jadi tidak ada persoalan. Dalam satu, dua hari ini, saya akan berdiskusi dengan Sekjen dan dengan kawan-kawan kita di Korbid-korbid untuk mengatur langkah-langkah berikutnya,” ujar Nurdin Halid, saat diwawancarai Kompas TV di Program Kompas Petang, Kamis (16/11/2017).
“Jadi partai Golkar tidak kenal itu. Karena dalam struktur partai, jika ketua umum berhalangan, Ketua Harian bisa mengambil alih tanggung jawab,” tegasnya.
Hal ini sangat penting, terlebih, kini, Sang Ketua Umum kembali terbaring di rumah sakit karena kecelakaan yang menimpanya, Kamis malam, 16 November 2017.
Nurdin menuturkan pergantian Setnov sangat bergantung pada kebutuhan partai. Hal tersebut, tutur Nurdin, harus melalui kajian-kajian mengenai situasi terkini mengenai penting atau tidaknya dilakukan pergantian Ketua Umum Partai Golkar.
Memang diakui masalah hukum yang melilit Ketua Umum Golkar Setya Novanto menimbulkan keprihatinan oleh fungsionaris dan kader partai berlambang beringin. Tetapi, Ketua Harian Partai Golkar Nurdin Halid menuturkan kader dan fungsionari partai tetap solid melaksanakan program-programnya.
“Jadi Golkar tidak akan terpengaruh dengan kondisi masalah Ketua Umum. Program tetap jalan terus,” ujar Nurdin Halid.
Sebelumnya, Wakil Presiden Jusuf Kalla ingin agar Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto segera digantikan dari posisinya karena Setnov dikabarkan kabur karena kasus yang menjeratnya.
Sumber: TRIBUNNEWS.COM