POROSMAJU, Makassar- Pemerintah Kota Makassar berencana membangun Light Rapid Transport (LRT). Rencananya, LRT ini dibangun untuk rute Pantai Losari-Bandara Sultan Hasanuddin sebagai transportasi massal untuk mengatasi kemacetan. Hal ini disampaikan pada pertemuan Pemkot Makassar dengan PT Industri Kereta Api Indonesia (INKA) di Balaikota Makassar, Jumat 8 Desember 2017.
Dalam pertemuan tersebut, selain perencanaan pembangunan LRT, terselip dua pembangunan lain yang akan dibangun oleh pemkot Makassar. Pembangunan LRT dimaksudkan untuk memudahkan akses dari bandara ke losari maupun sebaliknya.
“Agar ini menjadi jalur alternatif untuk bandara, jadi bisa menggunakan kereta api cepat ini untuk bandara. Karena di losari itu akan dibangun kanton parkir, jadi orang parkir kendaraannya di Losari, bukan di bandara,” ungkap Kepala Bagian Kerjasama Antar Daerah,” Najiran Syamsuddin.
Pembangunan Center Poin Indonesia dan reklamasi-reklamasi yang ada di Losari nantinya akan difungsikan oleh pemkot. Salah satunya adalah dengan membuat kantong parkir untuk penitipan kendaraan yang berbayar.
“Jadi, supaya menghidupkan kantoR parkir di pantai losari. Orang parkir kendaraanya di losari, tidak di bandara,” ujarnya.
Jika orang yang ingin keluar kota parkir di Losari, maka pembayaran parkir tersebut nantinya akan menjadi pendapatan pemerintah kota Makassar.
Selain, perencanaan pembagunan LRT yang akan bersinggungan langsung dengan kantor parkir di Losari. LRT ini diharapkan menjadi kendaraan yang tidak lagi menggunakan bahan bakar, tetapi menggunaka tenaga listrik.
Maka dari itu, pihak Bagian Kerjasama Antar Daerah kota Makassar juga berharap agar kedepannya akan dibangun pembangkit listrik tenaga angin di sekitar pantai untuk menjadi sumber listrik di pulau-pulau yang ada di Makassar.
“Mengapa kita mengambil jalur sekitar disitu (sekitar pantai), Kami membuka peluang kerjasama dari investor asing untuk pengenbangan pembangkit listrik kepulauan. Yang mensuplai Makassar bagian sini (pulau),” ujar Najiran.
Hanya saja, Najiran mengakui bahwa untuk perencanaan proyek pembangkit listrik tenaga angin, belum sepenuhnya dibicarakan kepada Walikota Makassar, Dany Pomanto.