POROSMAJU.COM, JAKARTA- Siapa yang sangka bahwa peristiwa ambruknya balkon lantai 1 di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Kebayoran Baru, Jakarta Selatan memakan 72 orang korban. Belum diketahui penyebab secara pasti namun pihak BEI menyangkal bahwa itu adalah peristiwa pengeboman.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Raden Prabowo Argo Yuwono menyampaikan, kejadian itu terjadi sekitar pukul 11.55 WIB tidak lama setelah kunjungan mahasiswa di gedung tersebut.
Setelah kejadian itu, alarm gedung langsung berbunyi. Penghuni dan pekerja di lokasi langsung berhamburan keluar dari Gedung BEI dan menyelamatkan diri.
Menurut Argo, empat rumah sakit yang digunakan adalah RSAL Mintoharjo, RS MRCCC, RSPP Pertamina, dan RS Siloam Jakarta.
Adapun rinciannya, 15 orang di RSAL Mintoharjo, 30 orang di RS MRCCC, 7 orang di RSPP Pertamina dan 20 orang di RS Siloam Jakarta.
Peristiwa ini dikhawatirkan akan menjadi sorotan baik dari dalam negeri dan luar negeri. Mengingat Bursa Efek Indonesia juga menjadi sorotan lantaran pusat perdagangan saham.
“Pusat perdagangan di BEI. Ini bukan hanya jadi sorotan dalam negeri tetapi juga luar negeri,” ujar Riska dikutip dari laman Liputan6.com, Senin, 15 Januari 2018.
Riska mengatakan, IHSG memang sempat sentuh level tertinggi 6.390,88 pada sesi pertama. Kemudian memang sempat bergerak melemah meski masih di zona hijau di kisaran 6.372. Dengan melihat pergerakan tersebut, Riska menilai IHSG berpotensi melemah dan berdampak ke psikologis pasar.
Korban Ambruknya Balkon Lantai 1 Gedung BEI Dilarikan ke Empat Rumah Sakit
Admin2 min read