POROSMAJU.COM, JAKARTA- Meskipun olah tempat kejadian perkara telah digelar oleh Kepolisian Daerah Metro Jaya di Museum Bahari, Jakarta Utara, setelah terbakar, Selasa pagi, 16 Januari 2018. Namun tidak banyak yang dapat diperbuat.
Jumlah koleksi museum yang terbakar diketahui berjumlah 64 koleksi. Seluruhnya adalah barang koleksi saksi perjalanan dunia kemaritiman Indonesia, mulai dari miniatur perahu, maket hingga alat navigasi yang telah berusia berabad-abad.
Bentuk keprihatinan tersebut disampaikan langsung oleh Kepala Dinas Pariwisata dan Budaya DKI Jakarta, Tinia Budiarta, dikutip dari laman Viva, Rabu, 17 Januari 2018.
“Jumlah koleksi yang terbakar kemarin terhitung ada 64 koleksi, terdiri dari miniatur perahu ukurannya kecil-kecil 30 cm, ada replika perahu dengan ukuran normal perahu nelayan, kemudian ada maket, ada alat-alat navigasi,” kata Tinia di Blok G, Balai Kota, Gambir, Jakarta Pusat.
Selain koleksi miniatur, sejumlah lukisan juga turut hangus dilalap api. Berbagai jenis lukisan itu tidak dapat diselamatkan karena api sangat besar.
“Pameran yang baru dibuat itu, habis itu printing, jadi ada pameran yang menceritakan peperangan laut di Jawa, antara sekutu dengan Jepang, itu habis terbakar,” ujarnya.
Tinia memaparkan pascakebakaran museum Bahari pihaknya langsung bergerak cepat melakukan pendataan.
Dan jika memungkinkan perbaikan akan dilakukan. Jika tidak akan dibuat replikanya atau membeli yang baru.
Ia juga menambahkan, pihaknya akan mencoba menaksir harga barang-barang bersejarah tersebut dan melakukan renovasi secepatnya. Entah biaya renovasi menggunakan APBD DKI atau dana dari kementerian.
“kita inventarisir berapa kerugiannya secara ekonomi, tapi kalau secara nilai itu tidak ternilai. Sebagai aset itu akan dihitung,” tukasnya.
Pasca Kebakaran, 64 Koleksi Tak Ternilai Museum Bahari Mendapatkan Penanganan!
Admin2 min read