POROSMAJU.COM, MAKASSAR– Jelang penyerahan 14 nama calon Komisioner KPU Sulsel yang lolos oleh Tim Seleksi (Timsel) kepada KPU RI, Senin, 2 April mendatang, Komite Pemantau Legisltif (KOPEL) menyampaikan harapannya.
Koordinator Advokasi KOPEL, A Razak, mengatakan, timsel dalam proses seleksi harus menjaga integritas dan profesionalitasnya. Ini karena sejumlah modus memungkinkan dapat menghinggapi timsel.
“Karena adanya kedekatan Primordial, SARA, atau karena afiliasi politik atau upaya menyusupkan orang dalam,” kata Razak, Sabtu, 31 Maret 2018.
Razak menyebut, timsel seharusnya mempertaruhkan diri untuk melahirkan calon komisioner berintegritas, profesional, anti korupsi dan tidak memiliki catatan buruk.
Ini karena, menurut Razak, proses seleksi yang panjang dan ketat tidak menjamin kebersihan dan keadilan dalam proses seleksi ini.
“Harus disadari, ini wilayah yang sesungguhnya rawan. Kontestan yang akan bertarung di Pilkada 2018 mulai lakukan penitipan orang atau membangun relasi politik dengan calon-calon komisioner itu,” ungkap Razak.
Karena itu, KOPEL berharap agar Timsel benar-benar memilih para calon komisioner yang punya integritas dan profesionalitas .
Menurut KOPEL, Komisioner KPU yang akan dipilih seharusnyalah orang-orang kunci yang nantinya menentukan nasib demokrasi untuk melahirkan pemimpin yang berjiwa nasional dan daerah.
“Karena kalau proses seleksi komisionel ini melahirkan komisioner yang tidak berintegritas dan bermental korup, pasti lahirkan pemimpin bermental korup,” ujar Razak.
“Kita berharap Pansel benar-benar bisa menyeleksi dan menyerahkan orang-orang terbaik kepada KPU Pusat bukan orang-orang bermasalah. Sehingga ini benar-benar proses awal kita sudah memulai memperbaiki tatanan demokrasi kita,” tambah Razak.
Soal Seleksi Calon Komisioner KPU Sulsel, KOPEL Bilang Begini
Read Also
Warga Sangiasseri Keluhkan Air Bersih hingga Harga Hasil Pertanian, Heriwawan: Akan Kami Perjuangkan
POROSMAJU.COM, SINJAI – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah…