POROSMAJU.COM, WINA – Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI melakukan kunjungan kerja ke Austria dalam rangka meningkatkan hubungan antarkedua negara.
Kunjungan kerja ini diikuti oleh 14 anggota BKSAP, yaitu Juliari P. Batubara (ketua delegasi), Rofi’ Munawar, Nazarudin Kiemas, S.B. Wiryanti Sukamdani, Jalaludin Rakhmat, Dwi Arum Hadiatie, Syamsul Bahri, dan Mukhtar Tompo.
Selain itu, diikuti pula oleh Melani Leimena Suharli, Bara K. Hasibuan, Mahfudz Abdurrahman, Achmad Farial, Ahmad Syahroni, dan Rachel Maryam Sayidina.
Selama di Austria, delegasi BKSAP akan melaikan kunjungan ke industri, instansi pemerintah dan parlemen negara tersebut. Industri yang dijadwalkan dikunjungi adalah Siemens AG. Selain itu juga akan mengadakan pertemuan dengan Kementerian Transportasi, Inovasi dan Teknologi Austria.
Hubungan Indonesia-Austria
Hubungan RI dengan Austria sudah terjalin sejak 1954, baik dalam bidang politik maupun ekonomi. Dalam bidang politik kedua negara saling mendung dalam pencalonan wakil di badan PBB dan organisasi internasional lainnya. Sebagai contoh, Austria mendukung pencalonan Indonesia sebagai anggota tidak tetap DK PBB 2019-2020. Sebaliknya Indonesia juga mendukung pencalonan Austria sebagai anggota tidak tetap PBB 2027-2028.
Dalam bidang ekonomi Indonesia mengekspor a.l. Furnitur, kerajinan tangan, bahan mentah. Sedangkan impor Indonesia dari Austria antara lain mesin dan suku cadang kendaraan, elektronik, produk olahan dan produk kimia.
Salah satu anggota delegasi BKSAP Mukhtar Tompo mengungkapkan bahwa pada kunjungan ini, delegasi BKSAP juga akan menjelaskan situasi dan kondisi di dalam negeri, terkait dengan isu terorisme. “Kami ingin menegaskan, bahwa keamanan Indonesia tetap terkendali dan aman untuk dikunjungi,” pungkas legislator Dapil Sulawesi Selatan ini.
Selain itu, lanjut Mukhtar, saat ini Indonesia sedang giat membangun berbagai proyek infrastruktur seperti jalan tol, pelabuhan, bandara, dan pembangkit listrik, yang membutuhkan investas yang besar. Dari sekitar US$157 miliar yang dibutuhkan, hanya sedikit pembiayaan dari APBN. Hal ini berarti terbukanya kesempatan bisnis bagi sektor swasta.
Kunjungan ke Siemens
BKSAP DPR RI melakukan company visit ke fasilitas Siemens Mobility, di Wina Austria. Kunjungan tersebut merupakan salah satu kegiatan BKSAP ke Austria. Di fasilitas seluas 14 ha di Ibu kota Austria itu, rombongan berkesempatan melihat Dari dekat proses perakitan kereta dari rangka sampai menjadi barang jadi.
Siemens Mobility berminat untuk berpartisipasi dalam pembangunan transportasi publik di Indonesia, terutama untuk transportasi massal kereta api. Saat ini, kereta api produksi Siemens telah dipakai di sejumlah negara, antara lain Malaysia, AS, China, Polandia, Arab Saudi, dan Thailand.
“Indonesia potensinya sangat besar, tentu saja kami ingin berpartisipasi dalam pembangunan sistem transportasi di Indonesia,” ujar Director of Sales Siemens Mobility Christoph Masopust saat menerima kunjungan delegasi Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI di Wina, Austria, Selasa (22/5/2018).
Merespon keinginan tersebut, Mukhtar Tompo berpandangan seharusnya Siemens diberi ruang untuk terlibat dalam investasi di sektor transportasi di Indonesia. “Di sektor perkeretapian misalnya, selama ini pilihan kita masih terbatas antara investasi Cina dan Jepang, mungkin Siemens perlu dilirik oleh Pemerintah Indonesia. Apalagi Siemens memiliki komitmen untuk memberdayakan pekerja lokal, dan transfer teknologi,” tutup Mukhtar Tompo.
DPR RI Dorong Pengembangan Kerjasama Indonesia – Austria
