SINJAI, POROSMAJU.com— Human Immunodeficiency Virus (HIV) adalah salah satu penyakit berbahaya dan mematikan di dunia. Demikian terjadi di Sinjai. Dimana kata ketua Forum Peduli Masyarakat Sipil (FPMS) Sinjai, hal itu masih terjadi di daerah. Rabu (11/9/2019).
“Kalau dilihat pada poin distribusi HIV menurut tempat. Sinjai Utara berada di angka 22% itu artinya bisa saja ada tempat yang menawarkan jasa seks tetapi terselubung,” kata Abd. Rahman.
Lanjutnya bahwa jumlah HIV berdasarkan kelompok umur 15-24 dan 24-45 itu masih masuk kategori umur produktif. Dan kalau tidak ditangani seruis ini sangat berbahaya bagi masyarakat.
“kasus yang sudah meninggal sudah ada sekitar 40 orang. Januari – Maret 2019 ditemukan 6 kasus baru. 6 orang dan ini tidak akan berkurang kacuali dia meninggal tetapi justru akan bertambah banyak. Untuk menemukan orang yang terinfeksi apa yang dilakukan Pemda dan dinas kesehatan?” katanya seraya bertanya.
Sementara kepala dinas kesehatan kabupaten Sinjai, Andi Suryanto Asapa saat dikonfirmasi membenarkan hal tersebut, dirinya berkata, nanti kepastiannya Desember. Perbandingannya naik atau turun.
“Karena kalau mau dibilang naik belum bisa, mudah-mudahan akhir Desember tidak bertambah, dan tetap saja 18 itu,” katanya.
Sementara upaya yang dilakukan kata dia, kalau kasus HIV petugas harus proaktif melakukan screning secara rutin.
“Baik di puskesmas maupun di rumah sakit (RS) melibatkan kelompok-kelompok yang selama ini sering memberi informasi, harus dilindungi kerahasiannya. Karena kita aktif melakukan screning makanya penemuan selalu ada didapatkan,” kuncinya.
JUMARDI.
