POROSMAJU.com– Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) hari ini menggelar Rapat Kerja Pimpinan (Rakerpim) melalui media Zoom yang dipimpin langsung dari Gedung Pimpinan Pusat Muhammadiyah di Cik Ditiro, Yogyakarta. Sabtu, (9/1/2021).
Rakerpim tersebut dihadiri oleh Pimpinan Harian dan seluruh divisi, yabg menghasilkan beberapa rekomendasi MDMC. Diantaranya :
1. Menyerukan seluruh stakeholder utk siaga dengan tanda2 bencana alam di masa pandemi.
2. Menyiapkan keterbatasan relawan dan tenaga medis untuk siaga bencana.
3. Jaringan MDMC seluruh Indonesia menerapkan Standar Operasional Siaga Bencana sesuai dengan protokol Covid-19.
Kondisi Pandemi Covid-19 memiliki resiko bencana tersendiri, jadi meskipun dalam melakukan aktivitas siaga bencana tentu kita tidak boleh mengesampingkan protokol yang ada. Bukannya kita akan mengurangi resiko, tapi akan menambah resiko tersebut.
Kasus terinfeksi COVID-19 per-hari ini sudah mencapai 798rb, 659rb berhasil sembuh dan 23.520 orang meninggal dunia. Sementara sinyal-sinyal bencana alam mulai terlihat seperti banjir, longsor hingga erupsi gunung berapi.
“Kegiatan Pengurangan Resiko Bencana (PRB) tidak boleh berhenti, apapun yang terjadi. Namun konsekuensinya harus menjaga keselamatan dan kesehatan,” Papar Budi Setiawan, Ketua MDMC Pusat.
Keselamatan dan kesehatan menjadi dua poin penting dalam PRB. Terutama para relawan yang akan melakukan penyelamatan.
“Kita tidak mungkin dan tidak tega mengirimkan tim medis dari rumah sakit sementara kewalahan menghadapi pasien Covid-19,” Kata Budi dari Kantor PP Muhammadiyah Yogyakarta.
Dalam Rakerpim ini MDMC menata ulang Standart Operasional Prosedur (SOP) Pengurangan Resiko Bencana di masa pandemi sebagai acuan bagi seluruh relawan.
“Saatnya MDMC, Muhammadiyah, Pemerintah dan seluruh masyarakat bergerak cepat untuk menyiapkan keterbatasan sumber daya yang kita hadapi ke depannya,” Tutup Budi.
Selain membahas pengurangan resiko bencana di masa pandemi, Rakerpim MDMC juga membahas strategi aktivitas kebencanaan untuk 2 tahun mendatang melalui rutinitas program divisi yang tetap berjalan. Serta kegiatan respon bencana alam yang saat ini sedang berlangsung, seperti banjir, longsor maupun erupsi gunung berapi.
Admin