POROSMAJU.COM, GOWA – Lembaga Pembinaan Cabang – Ranting dan Pembinaan Masjid (LPCR-PM) Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Sulsel menggelar silaturahmi dan Bimbingan pendataan cabang/ranting dan masjid untuk Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) se-Kabupaten Gowa.
Bimtek dihelat di Pusat Dakwah Muhammadiyah (Pusdam) Gowa, Jl Balla Lompoa, Sungguminasa, Kamis, 7 Desember 2023.
Dalam laporannya, Ketua LPCR-PM Pimpnan Daerah Muhammadiyah (PDM) Gowa Dr M Basir mengungkapkan bahwa kegiatan itu diikuti 20 dari 22 Cabang Muhammadiyah yang ada di daerahnya.
“Alhamdulillah peserta yang teregistrasi sebanyak 70 orang yang terdiri dari Ketua dan Sekretaris PCM, termasuk Pimpinan Daerah Aisyiyah, serta perwakilan AMM Tingkat cabang. Sengaja AMM kami libatkan, agar mereka dapat menjadi admin aplikasi pendataan cabang, ranting dan masjid,” ungkap Basir.
Basir menyebut, pertemuan ini juga menandai perjumpaan perdana secara formal antara LPCR-PM PDM Gowa dengan PCM se- Kabupaten Gowa, setelah ia dikukuhkan beberapa waktu lalu.
Sementara itu, Ketua PDM Gowa Ardan Ilyas MA menyampaikan apresiasinya atas kepercayaan LPCR-PM PWM Sulsel, yang menempatkan Bimtek perdana tersebut di Kabupaten Gowa.
Ardan menyebut, jumlah Kecamatan yang ada di Gowa hanya 18, sementara Cabang Muhammadiyah berjumlah 22. “Jadi jumlah cabang di Gowa jauh lebih banyak dari jumlah Kecamatan. Padahal target nasional, jumlah cabang 60 persen dari jumlah kecamatan,”ungkapnya.
Namun ia mengakui, masih harus menggiatkan pembentukan ranting. Saat ini, PDM Gowa memiliki 117 Ranting, dari 167 desa/ kelurahan yang ada.
“Kekuatan Muhammadiyah sejatinya ada di Ranting. Apalagi sekarang LPCR juga diberi urusan melakukan pembinaan masjid. Saya piker kita bisa berkiblat ke masjid Jogokariyan di Yogyakarta,” pungkasnya.
Misi Pengembangan LPCR PM-Muhammadiyah Sulsel
Ketua LPCR-PM PWM Sulsel Prof Andi Sukri Syamsuri dalam sambutannya, menyebut, bahwa pada periode 2022-2027, pihaknya mengusung misi pengembangan dengan target mendirikan cabang di 60% kecamatan, dan ranting di 40% desa/ kelurahan.
“Semua langkah itu diawali dengan pendataan cabang, ranting dan masjid. Kami menargetkan pendataan bakal rampung dalam setahun, setelah itu kita lanjutkan dengan program pengaktifan cabang dan ranting,” ujar Andis, sapaan akrab Guru Besar dalam Bidang Linguistik itu.
Untuk mempermudah pendataan, LPCR-PM PWM Sulsel membuat website LPCR-PM PWM http://lpcrpm.pwmsulsel.org/ yang lebih sederhana, sehingga memudahkan pihak cabang dan ranting melaporkan aktivitas mereka secara real time.
“Aplikasi ini tetap tekoneksi dengan aplikasi dari LPCR PM Pimpinan Pusat Muhammadiyah, namun kita hanya menyederhanakan agar lebih mudah diinput oleh para pengurus cabang dan ranting,” tambahnya.
Selain pendataan, salah satu target strategis LPCR PM PWM Sulsel yakni lahirnya 5000 anggota baru Muhammadiyah yang memiliki Nomor Baku Muhammadiyah/ Kartu Tanda Anggota Muhammadiyah tiap tahun.
“Bagaimana kita mau mengaktifkan ranting, kalau jumlah anggota sedikit. Target kami dalam setahun kedepan, ada 5000 anggota yang memiliki NBM,” ungkap Andis.
Ia juga memperkenalkan sejumlah pengurus LPCR PM PWM Sulsel yang hadir, yakni Penasihat LPCR-PM PWM Sulsel, Dr Darwis Lantik dan Prof Nursalam. Hadir pula Sekretaris Syafaat S Kuba ST MT IPM, dan beberapa pengurus, seperti Dr Nasrun, Zainal Abidin SH MH, Dr Mutmainnah, dan Muhammad Alka MPd.
Setelah pembukaan acara dilanjutkan dengan Bimtek yang dipandu Dr Nasrun yang menjelaskan proses penginputan data pada web LPCR PM PWM Sulsel, dan Zainal Abidin mengulas model dan strategi pembinaan masjid Muhammadiyah.
Peserta tampak antusias mengikuti Bimtek, ditandai dengan beragamnya pertanyaan, serta mulai terisinya beberapa form pendataan yang diminta untuk diisi dalam web LPCR PM PWM Sulsel.