TRENGGALEK.POROMAJU.Com- Anggota DPR RI Sartono Hutomo dari Fraksi Demokrat menggelar sosialisasi Undang-Undang No. 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan di Desa Durenan, Kecamatan Durenan, Kabupaten Trenggalek. Kegiatan yang berlangsung pada masa persidangan 2024–2025 ini dihadiri oleh sekitar 100 peserta, terdiri dari masyarakat setempat, tokoh pendidikan, dan pemerhati literasi. 23/12
Acara ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya perpustakaan sebagai pusat literasi dan pengembangan wawasan masyarakat. Dalam sosialisasinya, Sartono Hutomo menekankan peran perpustakaan sebagai pilar pengetahuan dan upaya pemerintah dalam meningkatkan akses literasi hingga ke pelosok desa.
“Undang-Undang No. 43 Tahun 2007 menegaskan komitmen kita terhadap literasi nasional. Perpustakaan tidak hanya sekadar tempat menyimpan buku, tetapi juga menjadi pusat pembelajaran dan inovasi masyarakat,” ujar Sartono Hutomo dalam pidatonya.
Peserta yang hadir menyambut baik kegiatan ini. Mereka berharap sosialisasi ini dapat diikuti dengan langkah nyata berupa pengadaan fasilitas perpustakaan yang lebih memadai di desa-desa.
Dalam sosialisasi ini, Sartono Hutomo secara detail menjelaskan isi UU No. 43 Tahun 2007, bab per bab, guna memberikan pemahaman mendalam kepada peserta. UU ini memuat berbagai aspek penting terkait pengelolaan perpustakaan, seperti peran perpustakaan dalam pengembangan literasi, tata kelola yang profesional, hingga upaya pemerintah dalam menyediakan layanan perpustakaan yang merata di seluruh wilayah Indonesia.
“Perpustakaan bukan hanya tempat membaca buku, tetapi menjadi pusat informasi, pembelajaran, dan pemberdayaan masyarakat. Melalui Undang-Undang ini, kita ingin memastikan bahwa setiap masyarakat memiliki akses yang sama terhadap pengetahuan,” jelas Sartono Hutomo dalam pemaparannya.
Para peserta terlihat antusias mengikuti penjelasan tersebut. Beberapa di antaranya mengajukan pertanyaan dan menyampaikan aspirasi terkait pengembangan fasilitas perpustakaan di daerah mereka.
Acara ini diharapkan mampu meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya literasi dan memberikan motivasi bagi desa-desa untuk memperkuat peran perpustakaan sebagai pusat pendidikan masyarakat.
Sartono Hutomo menutup acara dengan ajakan kepada seluruh peserta untuk mendukung gerakan literasi nasional dan menjadikan perpustakaan sebagai bagian penting dari kehidupan sehari-hari.
“Semua perubahan besar dimulai dari membaca, memahami, dan berbagi pengetahuan,” tutupnya.