Example 728x250
Berita

Di Turki, Guru Besar Unismuh Makassar Bahas Peran Budaya sebagai Jembatan Antarbangsa

22
×

Di Turki, Guru Besar Unismuh Makassar Bahas Peran Budaya sebagai Jembatan Antarbangsa

Share this article
Example 468x60

Porosmaju.com, Istanbul, – Guru Besar Universitas Muhammadiyah Makassar, Prof. Dr. Eny Syatriana, M.Pd., menjadi salah satu pembicara dalam konferensi internasional bertajuk “Building Cultural Literacy in the Global Era: The Importance of Intercultural Competence” yang diselenggarakan di Istanbul Gelisim University, Turki, Jumat 17 Oktober 2025.

Dalam presentasinya, Prof. Eny menekankan bahwa literasi budaya merupakan keterampilan esensial yang harus dimiliki generasi global, terutama di tengah arus globalisasi dan kemajuan teknologi yang kian pesat.

Example 300x600

“Literasi budaya bukan sekadar mengenali perbedaan, melainkan mencakup kemampuan untuk berinteraksi dengan penuh hormat, empati, dan pemahaman lintas budaya,” ujarnya di hadapan peserta konferensi dari berbagai negara.

Ia mengutip sejumlah pemikir seperti Hirsch, Hofstede, Hall, dan Bennett, yang menegaskan bahwa literasi budaya dan kompetensi antarbudaya memainkan peran penting dalam pendidikan, diplomasi, serta relasi sosial. Tanpa pemahaman tersebut, interaksi global rentan menimbulkan kesalahpahaman dan konflik yang tidak perlu.

Prof. Eny juga menggarisbawahi pentingnya peran pendidikan tinggi dalam membangun ruang-ruang inklusif yang mendorong toleransi dan dialog antarbangsa. Menurut dia, penguatan identitas nasional juga dapat dilakukan melalui integrasi nilai-nilai budaya lokal dalam proses pembelajaran.

Dalam sesi budaya, Prof. Eny turut memperkenalkan Baju Bodo, pakaian tradisional masyarakat Bugis-Makassar yang sarat nilai filosofis. Ia menjelaskan, setiap warna Baju Bodo memiliki makna tersendiri: putih melambangkan kesucian, merah keberanian, hijau kesuburan, kuning kebangsawanan, ungu kebijaksanaan, dan hitam kekuatan spiritual.

“Melalui pemahaman terhadap filosofi pakaian tradisional seperti Baju Bodo, kita belajar bahwa budaya tidak hanya warisan, tetapi juga jembatan penting dalam membangun kompetensi antarbudaya,” tutur Prof. Eny.

Kehadiran Prof. Eny dalam forum internasional tersebut mendapat sambutan hangat dari peserta konferensi. Momentum ini menjadi pengingat bahwa literasi budaya dan kompetensi antarbudaya merupakan fondasi penting dalam membentuk warga dunia yang cerdas, empatik, dan toleran.

Example 300250
Example 120x600

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *