Example 728x250
Berita

Rita Asminarseh, Mahasiswa MPBI Unismuh Makassar yang Padukan Budaya Lokal dan Teknologi di Ruang Kelas

15
×

Rita Asminarseh, Mahasiswa MPBI Unismuh Makassar yang Padukan Budaya Lokal dan Teknologi di Ruang Kelas

Share this article
Example 468x60

Porosmaju.com, Makassar — Pada final Anugerah Guru Prima (AGP) PGRI Sulawesi Selatan 2025 yang digelar di Balai Besar Guru dan Tenaga Kependidikan (BBGTK) Makassar, Rita Asminarseh, guru Bahasa Inggris dari SMAN 1 Luwu Timur, tampil mencuri perhatian. Ia mempresentasikan karya ilmiah berjudul Kolaborasi Pembelajaran Mendalam Berbasis Cerita Lokal Melalui Integrasi Budaya dan Teknologi Digital. Rabu 19 November 2025.

Inovasi yang dikembangkan Rita berangkat dari keprihatinan terhadap rendahnya kemampuan literasi naratif siswa. Menurutnya, bahan ajar yang kurang kontekstual membuat siswa sulit merasa dekat dengan materi yang dipelajari.

Example 300x600

Rita mengamati bahwa murid kerap kesulitan memahami teks naratif berbahasa Inggris karena kisah yang digunakan umumnya berasal dari luar negeri. “Ketika murid diminta menulis ulang cerita rakyat asing, mereka tidak merasa terhubung,” ujarnya. Ia ingin pembelajaran bahasa lebih dekat dengan identitas siswa.

Mengangkat Legenda Sawerigading ke Ruang Kelas

Sebagai langkah awal, Rita memperkenalkan kisah lokal tentang Sawerigading, tokoh sentral dalam mitologi Bugis. Ia mengajak siswa menganalisis cerita, menulis ulang dalam Bahasa Inggris, lalu memvisualisasikannya dalam bentuk produk digital kreatif.

Upaya ini menghadapi tantangan, terutama kurangnya dokumentasi cerita lokal. Untuk mengatasinya, Rita berkolaborasi dengan Dinas Pariwisata, Kepemudaan, dan Olahraga Kabupaten Luwu Timur, yang memiliki arsip cerita rakyat dari para tetua desa. Kolaborasi tersebut memberi siswa akses pada sumber cerita autentik.

Integrasi Teknologi dalam Pembelajaran Mendalam

Dalam proses pembelajaran, Rita mengajak siswa memanfaatkan kecerdasan artifisial (AI) seperti ChatGPT dan Gemini sebagai alat bantu penerjemahan, pengayaan kosakata, dan penyuntingan teks. “Teknologi bukan musuh, tetapi jembatan yang memperkaya pengalaman belajar,” katanya.

Siswa juga memanfaatkan Canva untuk menghasilkan visualisasi digital dari cerita yang mereka tulis. Pendekatan ini meningkatkan kreativitas dan memberi ruang bagi ekspresi visual yang lebih kuat.

Rita menerapkan empat tahap pembelajaran mendalam—inquiry, exploration, creation, dan reflection. Ia menegaskan bahwa pembelajaran bahasa bukan sekadar urusan grammar atau vocabulary, tetapi proses memahami diri dan budaya.

Perubahan terasa jelas di dalam kelas. Siswa menjadi lebih aktif berdiskusi, menulis, dan bereksperimen dengan teknologi. Mereka bangga dapat menceritakan legenda daerah dalam Bahasa Inggris, sesuatu yang sebelumnya dianggap sulit.

Dampak Nyata pada Literasi dan Kepercayaan Diri

Pendekatan ini terbukti meningkatkan kemampuan literasi naratif siswa, baik dari sisi struktur bahasa maupun kedalaman isi. Lebih dari itu, siswa menunjukkan rasa percaya diri baru dalam mempresentasikan karya mereka.

Kepala SMAN 1 Luwu Timur mengapresiasi inovasi ini karena berkontribusi pada pembentukan profil pelajar Pancasila. Dinas Pariwisata Luwu Timur bahkan berencana memanfaatkan karya digital siswa sebagai materi promosi budaya daerah.

Pengakuan dari Dunia Akademik

Ketua Prodi MPBI Unismuh Makassar, Dr. Radiah Hamid, M.Pd., turut memberikan apresiasi atas prestasi Rita yang merupakan mahasiswa MPBI angkatan 2024. Ia menyebut capaian ini sejalan dengan Capaian Pembelajaran Lulusan (CPL) berbasis OBE yang diterapkan program studi.

“Rita adalah mahasiswa yang menonjol karena keaktifannya,” ujarnya. Ia menambahkan bahwa beberapa penghargaan lain juga telah diraih Rita selama menempuh pendidikan, dan topik tesisnya selaras dengan inovasi pembelajaran yang mendapat pengakuan tersebut.

Rita melihat peran guru sebagai jembatan antara tradisi dan teknologi. “Teknologi membantu kita mengajar lebih luas, tetapi budaya membantu kita mengajar lebih dalam,” katanya.

Kisah suksesnya kini menjadi inspirasi bagi para guru di Sulawesi Selatan. Ia menunjukkan bahwa inovasi pendidikan tidak selalu lahir dari fasilitas mewah, tetapi bisa tumbuh dari ruang kelas sederhana yang digerakkan oleh imajinasi dan komitmen.

Example 300250
Example 120x600

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *