POROSMAJU.COM, MAKASSAR – Perkembangan virus Corona hingga Kamis, 19 Maret 2020, semakin mengkhawatirkan. Pasien positif Virus Corona, bertambah menjadi 309 orang, dengan 25 orang di antaranya meninggal dunia. Bahkan virus tersebut juga telah menyebar di Sulawesi Selatan, dimana dua orang dinyatakan positif, salah satu diantaranya telah meninggal dunia.
Menyikapi perkembangan tersebut, Anggota Komisi IX DPR RI Ashabul Kahfi yang berasal dari Daerah Pemilihan Sulawesi Selatan I, menyampaikan lima poin pernyataan.
Pertama, Kahfi sapaan akrab legislator PAN ini, menyampaikan ungkapan prihatin atas masuknya virus Corona di Sulawesi Selatan. “Saya juga turut berduka cita atas meninggalnya satu dari dua orang yang dinyatakan positif terjangkit virus mematikan ini,” kata Ketua DPW PAN Sulsel ini, Jumat 20 Maret 2020.
Kedua, Kahfi meminta masyarakat agar mematuhi himbauan Social Distancing yang diserukan Pemerintah, dengan menghindari melakukan aktivitas di luar rumah yang tidak begitu penting. “Seharusnya, pemerintah juga menyiapkan mekanisme pengawasan pelaksanaan pembatasan sosial ini, bahkan jika perlu melibatkan aparat keamanan, seperti TNI dan Polri,” ungkapnya.
Jika Pemerintah melakukan pembiaran, kata Kahfi, maka langkah pembatasan sosial ini merupakan kesia-siaan belaka. “Tentu kita semua tidak berharap Pemerintah mengambil langkah Lockdown, namun jika Social Distancing gagal, tak tertutup kemungkinan kebijakan tersebut ditempuh,” jelasnya.
Poin Ketiga, Anggota Komisi IX DPR RI ini meminta pemerintah agar menyiapkan semua perangkat medis yang dibutuhkan Rumah Sakit agar dapat menjalankan perannya secara maksimal dalam melawan Corona.
Keluhan yang paling mendesak, ungkap Kahfi, adalah kekurangan Alat Pelindung Diri (APD) bagi tenaga medis. “Dokter dan perawat adalah garda terdepan perlawanan tehadap Corona, tapi mereka harus melakukan tugasnya secara aman sesuai standar, agar tidak turut tertular. Selain itu, meski tenaga paramedis bekerja tanpa pamrih, saya mendorong Pemerintah memberi insentif khusus untuk penanganan pasien Corona,” pungkas Mantan Wakil Ketua DPRD Provinsi Sulsel ini.
Keempat, Kahfi meminta Pemerintah menjalankan strategi active case finding, dengan secara proaktif melakukan pelacakan kasus suspect Corona di masyarakat, dengan melibatkan tokoh masyarakat, hingga tingkat desa, bahkan RT/RW. “Kita tidak boleh sekadar menunggu masyarakat yang memiliki kesadaran sendiri sendiri datang melaporkan diri ke Rumah Sakit,” tambahnya.
Namun menurutnya, strategi ini harus diimbangi dengan kesiapan Pemerintah dalam menyiapkan alat uji virus Corona dalam jumlah yang memadai. Saya mendesak agar Pemerintah Pusat segera mendistribusikan alat ini ke daerah-daerah yang telah memiliki kasus Corona.
Selain keempat poin itu, Kahfi juga meminta agar masyarakat tidak menyebarkan informasi terkait Corona dari sumber yang tidak jelas, atau bahkan diindikasikan mengandung hoax. Informasi tersebut dapat semakin menambah keresahan di masyarakat. Pemerintah, melalui instansi terkait seperti Kementerian Komunikasi dan Informasi, dan atau Polri, hendaknya proaktif mencegah penyebaran informasi tersebut.
Terakhir, Kahfi mengajak masyarakat berdoa agar Corona segera berakhir. “Jika ikhtiar telah dimaksimalkan, mari menggenapkannya dengan doa memohon perlindungan kepada Allah swt,” tutup putra Ulama kharismatik KH. Djamaluddin Amien ini.
Corona Masuk Sulsel, Begini SIkap Anggota Komisi IX DPR RI
