Porosmaju.com, Makassar – Aula Teater “I Gift” Gedung Iqra Universitas Muhammadiyah Makassar tampak riuh pada Ahad pagi, 14 September 2025. Tepuk tangan bergema ketika logo dan maskot Olympic Ahmad Dahlan (OlympicAD) VIII resmi diperkenalkan. Rangkaian persiapan menuju pesta akbar pendidikan Muhammadiyah itu pun dimulai.
OlympicAD VIII—yang akan digelar 12–14 Februari 2026—menorehkan sejarah baru: untuk pertama kalinya ajang dua tahunan ini keluar dari Jawa dan menetap di Makassar, Sulawesi Selatan. Sebuah langkah yang dianggap simbol pemerataan pendidikan Muhammadiyah hingga ke kawasan timur Indonesia.
Ajang Besar, Ambisi Besar
Ketua Majelis Dikdasmen & PNF PP Muhammadiyah, Didik Suhardi, menyebut penunjukan Sulawesi Selatan bukan kebetulan. “Ini momentum membangkitkan pendidikan Muhammadiyah di kawasan tengah dan timur. OlympicAD bukan sekadar lomba, tapi ruang berbagi pengalaman dan mempererat silaturahmi,” katanya.
Targetnya ambisius. Lebih dari 11 ribu siswa Muhammadiyah dari seluruh penjuru Indonesia diproyeksikan hadir. Mereka akan bertarung di 35 cabang lomba—mulai dari sains, seni, olahraga, hingga keagamaan.
Ketua Panitia, Baharuddin, mengaku pihaknya sudah menyiapkan person in charge (PIC) di setiap lomba. “Dengan dukungan penuh dari pusat dan wilayah, kami optimistis OlympicAD VIII berlangsung meriah,” ujarnya.
Unismuh di Pusat Sorotan
Bagi Universitas Muhammadiyah Makassar, kepercayaan ini adalah anugerah. Rektor Abd Rakhim Nanda menyebut kampusnya bakal jadi “gema lokasi” OlympicAD. “Kegiatan 70 persen berlangsung di sini. Bagi kami bukan sekadar penghargaan, tapi rahmat besar,” katanya.
Ketua PP Muhammadiyah, Prof. Irwan Akib, menilai OlympicAD di Makassar menjadi simbol pemerataan kualitas pendidikan Muhammadiyah. “Ajang ini harus berdampak positif, termasuk meningkatkan minat mahasiswa baru di Unismuh,” tuturnya.
OlympicAD juga dimaknai sebagai jembatan kaderisasi. Ketua PWM Sulsel, Ambo Asse, menekankan pentingnya pesantren Muhammadiyah sebagai pusat syiar dakwah pendidikan. “Ini bukan hanya lomba, tapi sarana melahirkan generasi unggul dengan akhlak mulia,” katanya.
Dirjen PAUD DASMEN Kemendikdasmen RI, Gogot Suharwoto, yang hadir dalam peluncuran, menegaskan soal kualitas. “Soal-soal OlympicAD harus berbobot, agar melahirkan generasi unggul sekaligus berkarakter,” ujarnya di hadapan pimpinan pusat Muhammadiyah.
Lebih dari Sekadar Olimpiade
OlympicAD VIII tak berhenti di arena lomba. Panitia menyiapkan seminar internasional, expo pendidikan, hingga pameran UMKM. Semua demi mengukuhkan OlympicAD sebagai etalase pendidikan Muhammadiyah yang modern, berkemajuan, dan merangkul tantangan era global.
“Ini ruang menanamkan akhlak sekaligus mengasah prestasi. Kami ingin OlympicAD jadi momentum kebangkitan pendidikan Muhammadiyah dari timur Indonesia,” kata Prof. Erwin Akib, Ketua Majelis Dikdasmen PWM Sulsel.
Makassar kini bersiap jadi tuan rumah ribuan siswa Muhammadiyah berprestasi. Februari 2026, kota ini tak hanya akan riuh dengan kompetisi, tapi juga dengan harapan: lahirnya generasi Muhammadiyah yang unggul, inovatif, dan berkarakter.