Example 728x250
Berita

Kuliah Tamu Internasional di Unismuh, Delegasi Muslim University of Morogoro Bahas Tantangan Dakwah di Tanzania

14
×

Kuliah Tamu Internasional di Unismuh, Delegasi Muslim University of Morogoro Bahas Tantangan Dakwah di Tanzania

Share this article
Example 468x60

Porosmaju.com, Makassar – Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar menggelar Kuliah Tamu Internasional dengan menghadirkan Delegasi Muslim University of Morogoro (MUM), Tanzania. Kuliah tamu digelar di Balai Sidang Muktamar ke-47 Kampus Unismuh, Rabu, 17 September 2025.

Kuliah tamu ini mengusung tema “Perkembangan Islam di Tanzania: Peluang dan Tantangan Dakwah”. Delegasi tersebut dipimpin pendiri AMCF, Syekh Mohammad Al Khoory.

Example 300x600

Dalam kunjungan ini, Syekh Khoory mengikutsertakan delegasi MUM Tanzania, yakni Prof. Salom Haji, Dr. Fazi Monyempoa dan Dr. Hassan. Turut serta Dewan Pengawas Ma’had PTMA, Abdul Basit.

Acara ini diawali dengan pengantar yang disampaikan Wakil Rektor III Unismuh Makassar, Dr. Mawardi Pewangi. Turut hadir jajaran dekan, pimpinan lembaga, serta mahasiswa program terintegrasi Ma’had Al Birr Unismuh Makassar.

Misi Internasionalisasi Kampus Islam

Dalam sambutannya, Dr. Mawardi Pewangi menegaskan bahwa kunjungan ini sejalan dengan visi Unismuh untuk menjadi perguruan tinggi Islam unggul, terpercaya, dan berdaya saing global. “Unismuh Makassar kini memiliki delapan fakultas dan satu program pascasarjana dengan total 58 program studi, lebih dari separuhnya sudah terakreditasi unggul,” ujarnya.

Ia menambahkan, kampus Muhammadiyah ini tidak hanya menekankan aspek akademik, tetapi juga pembinaan keislaman yang terintegrasi. Mahasiswa program studi tertentu diwajibkan mengikuti pendidikan di Ma’had Al-Birr selama dua tahun, dengan subsidi biaya pendidikan hingga 40 persen.

Mawardi melanjutkan, Unismuh juga memberikan beasiswa khusus bagi penghafal Al-Qur’an, mulai dari 30 juz dengan beasiswa penuh hingga 5 juz dengan potongan biaya tertentu.

“Semoga kehadiran tamu kita dari Tanzania membawa rahmat, berkah, dan peluang kerja sama baru untuk pengembangan Islam di tingkat global,” tambahnya.

Islam di Tanzania: Sejarah Panjang, Tantangan Kontemporer

Syekh Khoory dalam pengantarnya menyampaikan terima kasih atas sambutan hangat Unismuh Makassar. Ia menekankan pentingnya kerja sama lintas negara untuk memperkuat pendidikan Islam dan dakwah di tengah tantangan globalisasi.

Melalui pernyataan tertulis yang dibacakan Dewan Pengawas Ma’had PTMA, Ustadz Abdul Basit, Syekh Khoory menguraikan sejarah panjang Islam di Tanzania yang telah hadir lebih dari seribu tahun lalu. Islam masuk melalui jalur perdagangan Samudera Hindia, dibawa para pedagang Arab dengan cara damai, melalui akhlak mulia dan interaksi sosial yang humanis.

Kota-kota seperti Zanzibar, Tanga, dan Darussalam menjadi pusat penyebaran Islam, dengan masjid, madrasah, serta organisasi dakwah sebagai pilar utama.

Namun, perkembangan Islam di Tanzania menghadapi sejumlah tantangan serius. Pertama, kurikulum pendidikan Islam masih tradisional dan belum terintegrasi dengan perkembangan zaman. Kedua, minat generasi muda terhadap pendidikan formal Islam menurun, terkikis oleh arus digitalisasi dan modernisasi.

Ketiga, keterbatasan ekonomi berdampak pada kualitas infrastruktur pendidikan dan perekrutan tenaga pendidik. Keempat, muncul tantangan sosial dan ideologis: marginalisasi muslim oleh lingkungan sosial, hingga citra negatif akibat kelompok ekstrem yang menyelewengkan ajaran Islam.

Peluang Dakwah

Meski demikian, Syekh Khoory menegaskan bahwa Tanzania memiliki peluang besar untuk mengembangkan dakwah Islam. Salah satunya melalui integrasi pendidikan Islam dan umum, agar lembaga pendidikan mampu menjawab kebutuhan zaman.

Selain itu, penerjemahan literatur Islam ke dalam bahasa Swahili dipandang krusial untuk memperluas akses pengetahuan bagi masyarakat luas.

“Bahasa Swahili adalah bahasa populer di Tanzania. Tanpa penerjemahan, akses nilai-nilai Islam akan terhambat,” tegasnya.

Lebih jauh, digitalisasi dakwah menjadi peluang strategis untuk menjangkau generasi muda yang gandrung dengan teknologi. Syekh Khoory juga mendorong terbentuknya kemitraan internasional, termasuk dengan Indonesia, Uni Emirat Arab, dan Malaysia.

Terakhir, ia menekankan pentingnya pemberdayaan pemuda dan perempuan secara terencana, karena keduanya akan menjadi pemimpin dan motor penggerak masyarakat di masa depan.

Seruan Tanggung Jawab Kolektif

Syekh Khoory menutup pesannya dengan seruan agar perkembangan Islam di Tanzania tidak dipandang sebagai tanggung jawab lokal semata, melainkan tanggung jawab kolektif umat Islam dunia. Ulama, pendidik, dan pengelola lembaga pendidikan di berbagai negara diharapkan membangun komunikasi intensif untuk mendukung kemajuan Islam di Afrika Timur.

Ia mengutip ayat Al-Qur’an, surah At-Taubah ayat 122, yang menekankan perlunya sekelompok muslim mendalami ilmu agama untuk kemudian kembali kepada masyarakatnya sebagai pencerah.

“Ayat ini menegaskan bahwa pendidikan adalah pilar utama dakwah. Jika umat Islam ingin maju, maka investasinya harus diarahkan pada pendidikan,” tulisnya dalam pesan tersebut.

Jejaring Pendidikan Lintas Benua

Kunjungan delegasi Muslim University of Morogoro ini tidak hanya menjadi ajang silaturahmi, tetapi juga pintu pembuka kolaborasi konkret. Unismuh Makassar melihat peluang pengembangan program pertukaran dosen dan mahasiswa, riset bersama, serta penguatan jejaring Ma’had dengan lembaga serupa di Tanzania.

“Kerja sama ini adalah langkah awal. Semoga menjadi bekal bagi generasi mendatang untuk melanjutkan dakwah Islam dengan cara yang adaptif, moderat, dan berdaya saing global,” pungkas Ustadz Abdul Basit.

Example 300250
Example 120x600

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *