Porosmaju.com, Makassar —
Musyawarah Mahasiswa Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar digelar pada Sabtu, 22 November 2025. Acara ini dihadiri Rektor Unismuh Makassar, Dr Abd Rakhim Nanda, didampingi Wakil Rektor III Dr Mawardi Pewangi. Dalam kesempatan tersebut, Rektor menyampaikan sejumlah pesan penting terkait etika organisasi, sinergi kelembagaan, serta masa depan kepemimpinan mahasiswa di kampus.
Dalam sambutannya, Rektor menaruh harapan besar terhadap aktivis mahasiswa. “Gambaran Muhammadiyah ke depan itu ada pada kondisi kalian hari ini,” ujarnya. Ia menekankan bahwa banyak kader mahasiswa kelak akan bertransformasi menjadi bagian dari kepemimpinan Muhammadiyah di berbagai tingkatan, sehingga disiplin, komunikasi, dan perencanaan masa depan harus ditanamkan sejak dini.
Rakhim Nanda juga berbagi pengalaman pribadinya dalam berproses di organisasi mahasiswa. Menurutnya, organisasi bukan sekadar ruang untuk mengejar jabatan, tetapi tempat mengasah karakter, komitmen, dan kedewasaan.
Penekanan pada Tertib Organisasi
Rektor kembali menegaskan bahwa pimpinan universitas selalu membuka ruang dialog dengan mahasiswa. Ia mengingatkan agar aspirasi disampaikan melalui mekanisme organisasi yang beradab, bukan lewat demonstrasi yang dapat memosisikan mahasiswa berhadapan dengan masyarakat.
“Metode viral hari ini tidak harus dengan menutup jalan. Banyak cara yang lebih bermartabat untuk menyampaikan gagasan,” katanya.
Ia juga menyoroti pentingnya publikasi prestasi mahasiswa. Minimnya manajemen informasi membuat banyak capaian nasional tidak terekspos, padahal dapat memperkuat citra institusi.
Komitmen Peningkatan Pembinaan Mahasiswa
Universitas juga mengumumkan alokasi dana pembinaan prestasi mahasiswa sebesar Rp300 ribu per mahasiswa baru pada tahun 2026 mendatang. Dengan estimasi 4.000 mahasiswa baru, total dana mencapai Rp1,2 miliar.
“Dananya benar-benar untuk prestasi, dikelola secara transparan dan melibatkan mahasiswa,” tegas Rektor.
Selain itu, ia menegaskan kembali kebijakan ketat terhadap pelanggaran etika oleh mahasiswa maupun dosen. “Saya tidak bangga harus menandatangani SK drop out. Tapi kalau itu demi menjaga rumah besar kita, apa boleh buat,” ujarnya.
Harapan untuk BEM dan Regenerasi Kepemimpinan
Rektor turut memaparkan sejumlah capaian institusional seperti sertifikasi ISO 21001:2018 untuk seluruh unit kerja, masuknya Unismuh pada THE World University Rankings, THE Impact Rankings, QS Asia University Rankings, serta capaian opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP).
Menurutnya, capaian tersebut harus didukung oleh partisipasi aktif mahasiswa. “Kalau mahasiswanya tidak mengambil peran, berarti kita ikut menjatuhkan marwah Unismuh,” ujarnya. Ia berharap kepengurusan BEM selanjutnya dapat lebih adaptif, dewasa, dan kolaboratif.
Komentar Presiden BEM Unismuh
Dalam kegiatan pembukaan Musyawarah Mahasiswa, Presiden BEM Unismuh Makassar, Muh Hasby Assidiq, turut menyampaikan laporan singkat akhir periode. Ia menegaskan bahwa pihaknya selama satu periode selalu mengedepankan komunikasi dengan pimpinan kampus.
“Kami ketika ada permasalahan selalu audiens dengan pimpinan dan menghasilkan beberapa output. Salah satunya terkait stabilisasi IPK untuk ketua-ketua lembaga, yang kemudian melahirkan aturan baru dari Rektor,” ujarnya.
Hasby juga melaporkan bahwa BEM Unismuh berhasil lolos pendanaan hibah program BEM Berdampak dari Kementerian, bekerja sama dengan British Council. Program tersebut sementara dirampungkan sesuai aturan kementerian.
Di hadapan forum, Hasby menyampaikan permohonan maaf kepada pimpinan universitas serta lembaga kemahasiswaan apabila terdapat kekurangan selama masa kepemimpinannya. “Selebihnya akan kami sampaikan dalam LPJ,” ujarnya.
Pada akhir acara, Rektor resmi membuka Musyawarah Mahasiswa BEM Unismuh Makassar 2025 dan mengajak seluruh peserta menjaga tradisi bermusyawarah yang konstruktif serta berintegritas. 16.17
