SINJAI, POROSMAJU COM– MS (26) salah satu staf Panwascam Sinjai Tengah menjelaskan kronologis pada saat dirinya dikeroyok dan dipukul oleh kepala Desa Bonto, Mappiare (53).
MS mengaku Ketika dirinya memantau kegiatan salah satu calon legislatif (caleg) provinsi di rumah kepala Desa Sautengnga, Ansar Arif, Kecamatan Sinjai Tengah, Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan, tiba-tiba dirinya dikeroyok sambil di pukul oleh kepala Desa Bonto, Mappiare (53) sambil dicekek lehernya.
Menurut MS, dirinya menjalankan tugasnya selaku staf Panwascam dibuktikan dengan surat tugas pada saat mengambil foto sebagai pertanggungjawaban selaku pengawas pemilu.
“Sebelum saya mengambil gambar terlebih dahulu memperkenalkan diri bahwa saya selaku pengawas pemilu dari staf Panwascam Sinjai Tengah tapi tetap saya dipukuli,” Katanya, Minggu (24/2/2019) malam.
Setelah itu MS diambil hp nya lalu dihapus semua hasil dokumentasinya.
“Iyyamuttonna eddi kusappae” laporkan saja sampai dimana kita pergi akan kuikuti,” kata Mappiare yang dicontohkan MS.
Saat ini MS mengakui bahwa dirinya telah melaporkan Kades Bonto, Mappiare, kepihak Kepolisian Resor Sinjai.
“Saya sudah melaporkan Kades Bonto yang telah memukul saya,” Katanya.
Dikonfirmasi lewat via telvonnya, Kasat Reskrim Polres Sinjai, AKP Noorman, membenarkan ketika pihaknya telah menerima laporan dari korban pengeroyokan, Muh Sukardi.
“Pihak kami telah merima laporan dari pihak korban pengeroyokan, Muh Sukardi, dan kami akan tindak lanjuti,” Katanya.
JUMARDI.
