Example 728x250
Berita

Wabup Bulukumba Kecam Kades yang Tahunya Hanya Proyek

82
×

Wabup Bulukumba Kecam Kades yang Tahunya Hanya Proyek

Share this article
Example 468x60

BULUKUMBA, POROSMAJU.com– Wakil Bupati Bulukumba, Tomy Satria Yulianti, menitip pesan kepada semua kepala desa se-kabupaten Bulukumba.
“Mulai sekarang semua kepala desa harus pindah dari zona nyaman,” harapnya.
Menurutnya, Zona nyaman yang dimaksud adalah kepala desa pindah dari program pemerintah desa yang hanya mengutamakan pembangunan ifrastruktur seperti rabat beton, irigasi dan lain-lain.
Bahkan, kata Tomy, dari pertama menjabat kepala desa maunya terus kerja yang gampang-gampag saja, selalu maunya kerja pembagunan infrastruktur, yang tahunya hitung meter persegi, lalu hitung keuntungannya.
“Mulai sekarang pemerintah Desa, saya tekankan, pada penyusunan RAPBDes harus mengusung program pemberdayaan peningkatan ekonomi, Sumber Daya Manusia (SDM) dan Sumber Daya Alam (SDA), kesehatan serta penurunun angka kemiskinan masyarakat. Sebagai inovasi yang membutuhkan pemikiran cerdas untuk memajukan desa,” imbuhnya.
Hal tersbut diungkapkan Tomy, pada saat hadir membuka pameran bursa inovasi desa di Gedung PKK Bulukumba yang dilaksanakan oleh TIK, Selasa (6/7/2019).
Lanjut Tomy, dirinya juga prihatikan kepada pemerintah desa dan Camat, menurutnya kegiatan yang sangat bermanfaat untuk desa, seperti bursa inovasi Desa, tinggal memilih menu inovasi, belanja dan berkomitmen mereflikasi inovasi untuk diaplikasinya di Desa masing masing.
“Namun hanya 50 persen Kepala Desa yang hadir bahkan camat cuma satu orang hadir dari 3 kecamatan, jika dibandingkan kegiatan diluar kota banyak pemerintah desa pergi, apakah? kalau diluar ada biaya perjalanan dinasnya, hingga lomba-lomba pergi pakai uang negara, itukan Lucu,” kesalnya.
Tambah Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Nasdem Bulukumba itu, jangan malu meniru inovasi desa lain.
Selain itu, Tomy berharap agar pemerintah desa sebaiknya berfikir juga untuk mencegah terjadinya stunting, agar terjangkau kebutuhan warga.
“Anggaran ADD bisa diperuntuhkan untuk itu dan data warga miskin dan ibu hamil di desa lengkap,” tuturnya.
Ke depan pemerintah daerah pada penyusuna program harus sasarannya tepat, jika pemerintah desa sudah memasukkan program pembangunan infrastruktur pada anggaram alokasi dana desa (ADD) dan Bantuan Dana Desa (BDD) pemerintah daerah harus program lain yang mennyetuh kebutuhan dan bermanfaat bagi warga.
“Selama ini, program pemerintah selalu double, semua anggaran larinya keinfrastruktur, padahal di desa masih banyak yang perlu dilakukan.
“Jangan cuman bangunan yang di percantik, tapi sumber daya manusia dan Perekonomian rakyat perlu juga di tingaktakan untuk kesejahteraan masyarakat” harapnya.
Pada kegiatan pameran Bursa Inovasi Desa ini, Di hadiri kepala dinas PMD,A.Roslinda, A.Alwi dari dinas Tata r
Ruang, Camat Kepala desa dan Ketua BPD. Serta kapolsek.
Penulis: Dirman
Editor : Jumardi

Example 300250
Example 120x600

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *