Example 728x250
Berita

Apakah Aksi Walkout Ananda Sukarlan Saat Pidato Anies Sudah Tepat?

55
×

Apakah Aksi Walkout Ananda Sukarlan Saat Pidato Anies Sudah Tepat?

Share this article
Example 468x60

Ananda Sukarlan, Musisi yang Walkout saat pidato Anies Baswedan di Kolase Kanisius, beberapa waktu lalu

POROSMAJU.COM, JAKARTA-Aksi walkout Ananda Sukarlan saat pidato Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, menuai banyak tanggapan. Aksi tersebut dilakukannya saat acara memperingati 90 tahun berdirinya Kolase Kanisius pada Sabtu, 11 November 2017,  di Jakarta Pusat.
Saat itu, Anies diundang oleh panitia untuk memberikan pidato. Saat menyampaikan pidato, Ananda Sukarlan kemudian meninggalkan ruangan yang diikuti beberapa alumni Kanisius lainnya.
Ananda yang saat itu terpilih sebagai salah satu dari lima alumnus Kanisus yang mendapat penghargaan, saat berkesempatan menyampaikan pidato, menyampaikan pandangannya tentang Gubernur Jakarta.
“Anda telah mengundang seseorang dengan nilai-nilai serta integritas yang bertentangan dengan apa yang telah diajarkan kepada kami. Walaupun Anda mungkin harus mengundangnya karena jabatannya, tapi next time kita harus melihat orangnya”.
Menanggapi aksi walkout tersebut, Gubernur Jakarta, Anies Baswedan mengaku tidak tahu menahu soal aksi walkout tersebut.
“Saya malah baru tahunya sesudah di dalam kantor. Pas datang tadi pagi pun saya belum tahu,” ujarnya pada Senin, 13 November 2017.
Lebih lanjut, Anis mengungkapkan, ia menghormati segala bentuk pandangan yang berbeda denganya.
“Saya menghormati perbedaan pandangan. Saya menghormati pendangan yang berbeda dan saya memberikan hak kepada siapa saja untuk mengungkapkan dengan caranya,” ujarnya.
Kritikan keras terhadap aksi Ananda Sukarlan hadir dari Pemuda Muhammadiyah Provinsi DKI Jakarta, Syahrul Hasan. Sebagaimana yang dilasir dalam Republika.co.id aksi walkout yang dilakukan oleh Ananda Sukarlan ada beberapa orang lainnya menggabarkan sikap intoleran.
“Aksi walkout Ananda Sukarlan yang menuduh Anies Baswedan meraih kursi gubernur tidak sesuai nilai-nilai Kanisus adalah jauh panggang dari api,” ujar Syahrul Hasan.
Syahrul Hasan menilai perilaku Ananda Sukarlan dan beberapa orang lainnya menggambarkan sikap intoleran dan miskin akhlak sebagai tuan rumah dalam menerima tamu. Terlebih, lanjut Syahrul, kehadiran Anies Baswedan sebagai tamu adalah atas permintaan resmi dari tuan rumah itu sendiri.
Sementara itu, Franz Magnis Suseno, Budayawan yang juga alumni Kanisus, mengaku sangat menyayangkan aksi walkout yang dilakukan oleh Ananda Sukarlan dan beberapa alumni Kanisus lainnya.
Romo Magnus yang saat itu juga menjadi salah satu penerima penghargaan dari Kanisus, menilai tidak ada tindakan yang dapat menjadi alasan untuk walkout saat itu.
“Andai kata Gubernur mengatakan sesuatu yang tidak senonoh, jahat, menghina, walkout dapat dibenarkan” kata Romo Magnis.
Lebih lanjut, Romo Magnis menegaskan, tindak walkout itu menunjukan sebuah permusuhan.
“Apa yang dilakukan itu menujukkan permusuhan terhadap pribadi gubernur merupakan suatu penghinaan publik,” tegasnya.
Setelah banyak tanggapan terhadap aksi walkout yang dilakukannya, Ananda Sukarlan melalui kanal Youtube Najwa Shihab mengaku tidak menyesal tidak mendengarkan bagian pidato Anies Baswedan. Ia hanya berharap agar penyampaian Anies dapat segera terealisasikan.
“Tentu saja kita sebagai warga Jakarta harus kasi kesempatan kepada beliau untuk mrengaplikasikan yang beliau katakan, “ ungkap Ananda Sukarlan kepada Najwa Shihab, Rabu 15 November 2012.
Example 300250
Example 120x600

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *