Ikatan Sarjana Komunikasi Indonesia (ISKI) menggelar Konferensi Komunikasi Nasional di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, Kamis, 7 Desember 2017.
Dirjen Sumber Daya Manusia (SDM) Kemenristekdikti, Prof Ali Gufron Mukti yang menjadi pembicara kunci konferensi tersebut mengungkapkan, media adalah pilar utama demokrasi.
Dalam sebuah negara, peranan komunikasi sangat menentukan keberhasilan pembangunan nasional.
“Dengan komunikasi yang baik, maka pembangunan dapat dikomunikasikan dengan baik dan efektif. Justru jika terjadi miskomunikasi, maka pembangunan dapat terkendala atau bahkan mundur ke belakang.” ungkap Mukti.
Ditambahkannya, indikasi ini dapat dilihat dengan banyaknya berita hoax melalui media sosial. Berita palsu tersebut berseliweran namun tidak jelas faktanya dan dalam skala masif.
“Sulit membedakan mana persepsi, kebohongan dan kebenaran. Di sinilah peran penting sarjana komunikasi agar dapat memberikan sumbangsih yang dapat mengurangi atau menghilangkan berita hoax ini,” imbuhnya.
Lanjut Mukti, media sosial sebagai media komunikasi, juga bagian penting sebagai pilar demokrasi. Tapi media ini harus dijaga karena dapat memengaruhi persepsi khalayak.
Konferensi ISKI ini mengambil tema “Tata Kelola Komunikasi: Kreasi Bersama Menuju Masyarakat Berbasis Ilmu Pengetahuan” yang berlangsung Kamis–Jumat, 7–8 Desember 2017.
Konferensi ini juga akan menampilkan 142 judul makalah dalam bidang komunikasi. Selain itu, diagendakan pula pemilihan pengurus baru ISKI periode 2017-2021.
Konferensi ini diikuti oleh dosen-dosen dan praktisi komunikasi se Indonesia.
Dalam kesempatan ini, perwakilan Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Alauddin diikuti oleh Dekan FDK UIN Alauddin, Abd. Rasyid Masri, Ketua Jurusan Komunikasi, Ramsiah Tasruddin, dan Haidir Fitra Siagian sebagai sekretaris jurusan (rls).
Home
Berita
Konferensi Komunikasi Nasional, Peran Ilmu Komunikasi Menangkal Berita Hoax Demi Kemajuan Bangsa
Konferensi Komunikasi Nasional, Peran Ilmu Komunikasi Menangkal Berita Hoax Demi Kemajuan Bangsa
Admin2 min read