POROSMAJU.COM, MAKASSAR — Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel), Syahrul Yasin Limpo (SYL), bertindak sebagai pembina upacara dalam Peringatan ke 71 Tahun Pembantaian 40 Ribu Korban Jiwa di Sulsel Makassar, Senin, 11 Desember 2017.
SYL mengatakan, upacara ini dilakukan sebagai tanda pengahrgaan nilai perjuangan, nilai patriotisme, nilai heroik, dan nilai nasionalisme masyarakat Sulsel, atas jasa perlawanan para korban tragedi mengenaskan tersebut.
“Sulsel ini hadir di dalam setiap proses-proses kemerdekaan Indonesia. Mulai mempersiapkan kemerdekaan, mempertahankan kemerdekaan, ikut andil orang-orang Bugis Makassar Sulsel ini. Orang Sulsel-Bugis Makassar berkontribusi terhadap kemedekaan, seperti Ki Hajar Dewantoro, itu orang Bugis,” ungkap Syahrul.
Syahrul melanjutkan, saat ini adalah masa untuk melanjutkan perjuangan para pahlawan demi Indonesia semakin baik, tentram, damai, teratur. Lanjutnya, Indonesia tidak boleh kalah dengan negara lain.
“Korban 40 ribu jiwa ini adalah momentum sebagai simbolik untuk memperingati itu bahwa kita harus bergerak, kita harus berkorban,” kata SYL saat diwawancarai usai upacara di Jalan Langgau Makassar pagi.
Pada peringatan tersebut, sejumlah tokoh Sulsel hadir, di antaranya Wakil Gubernur Agus Arifin Nu’mang, Wali Kota Makassar Muhammad Ramdhan Pomanto, Wakil Wali Kota Makassar, Syamsu Rizal Dg. Ical, dan para jajaran Polda Sulsel, Kapolrestabe Makassar, dan TNI.
Selain itu, dilakukan juga penyerahan penganugrahan kepada Veteran yang berjasa bagi bangsa dan Sulsel pada khususnya (Baslam).
Peringatan Tragedi Pembantaian 40 Ribu Korban Jiwa Sulsel Oleh Kolonial Belanda
Admin2 min read