POROSMAJU.COM, MAKASSAR – Meniup terompet merupakan serangkaian tradisi perayaan tahun baru. Tahun baru bahkan sangat identik dengan benda yang satu ini.
Akan tetapi, jika kita memerhatikan sepanjang jalan di Kota Makassar, jumlah penjual terompet tidak sebanyak tahun-tahun sebelumnya.
Hal ini diiyakan oleh salah satu penjual terompet, Nurbaya. Penjual terompet yang sudah berpuluh tahun berdagang di Kawasan Jalan Veteran membeberkan, beberapa rekannya yang tahun sebelumnya menjual terompet, kini tidak lagi turut serta.
“Iya, saya perhatikan memang sedikit-mi yang menjual, biasa ini di jalan setiap berapa meter ada penjual, sekarang tidak. Biasa baru tanggal berapa, banyak-mi yang menjual. Sekarang, sedikit memang kayaknya,” ungkap Nurbaya.
Nurbaya mengungkapkan, beberapa kenalannya yang semula menjual terompet, kini beralih menjual petasan dan kembang api. Belakangan ini, tahun baru, menurutnya memang lebih identik dengan petasan dan kembang api, sementara terompet seakan perlahan ditinggalkan.
Tidak hanya itu, Nurbaya yang karib disapa Dg. Nuru juga mengungkapkan, penjualan terompet tahun ini sangat menurun. Perihal penyebabnya, Nurbaya mengaku entah.
“Mungkin, uangnya orang tidak ada, tapi tahun lalu, banyak-mi laku kalau tanggal begini-ki,” kata Dg Nuru saat ditemui Porosmaju.com, Sabtu, 30 Desember 2017.
Hal ini juga diakui oleh penjual terompet lainnya, Sukmawati. Ia mengungkapkan penjualan terompet tahun ini memang sangat berbeda dengan tahun lalu.
“Kalau minus-1-ki biasanya banyak-mi laku. Ini tidak, mungkin karena lebih banyak yang beli petasan sehingga anak-anak ndak beli-mi terompet. Cuman inikan terbiasa-maki menjual setiap tahunnya, jadi ndak enak rasanya kalau mau tahun baru kemudian tidak menjual lagi,” ungkap Sukma (*)