POROSMAJU.COM, JAKARTA- Unjuk rasa yang digelar FPI (Forum Pembela Islam) tidak mendapatkan respon dari Facebook. Hal ini terkait dengan permintaan pembuktian yang menyatakan bahwa akun-akun FPI meresahkan masyarakat.
Massa kecewa karena hanya mendapati kantor Facebook tutup ketika menggelar aksi di sepanjang jalan Gatot Subroto.
Mayoritas akun yang diblokir oleh Facebook adalah akun pribadi misalnya, imam besar FPI Habib Rizieq Syihab hingga Sekjen FUI Al-Khaththath turut diblokir Facebook. Selain itu, akun FPI dan beberapa akun lain, termasuk akun Presidium Alumni 212 juga diblokir.
Dikutip dari laman detiknews.com, 12 Januari 2018, berikut tuntutan yang disampaikan oleh massa FPI:
Terkait dengan kebijakan Facebook yang dengan mudahnya memblokir akun-akun dakwah maupun pribadi umat Islam,
maka kami yang merupakan konsumen layanan Facebook, tergabung dalam Aliansi Tolak Kezaliman menyatakan:
- Mengecam tindakan Facebook yang selama ini dengan mudahnya melakukan pemblokiran pada akun-akun dakwah milik umat Islam. Pemblokiran ini adalah tindakan semena-mena dan tidak adil.
- Bahwa akun-akun milik umat Islam yang diblokir Facebook bukan hanya menyasar akun-akun dakwah, tetapi juga akun-akun yang berisi kegiatan kemanusiaan yang bertujuan membangun solidaritas kemanusiaan.
- Bahwa perlakuan Facebook atas akun-akun milik umat Islam berbanding terbalik dengan akun-akun berisi ujaran kebencian, penistaan agama, penghinaan terhadap para ulama, kampanye kemaksiatan dan sejenisnya, yang justru merajalela di jagat Facebook, seolah-olah terdapat pembiaran dari Facebook terhadap akun-akun tersebut.
Karena itu, Kami dari Aliansi Tolak Kezaliman menuntut:
- Agar Facebook tidak semena-mena terhadap akun-akun milik Umat lslam.
- Agar Facebook teliti dan cermat dalam bertindak di negeri mayoritas muslim yang berdasarkan Pancasila ini, yang sila pertamanya adalah “Ketuhanan Yang Maha Esa”.
- Agar Facebook bersikap netral terhadap konsumennya dan tidak menjadi kepentingan golongan tertentu.
- Bila sikap semena-mena dan tidak adil kembali ditunjukkan, maka kami akan datang kembali ke kantor Facebook dengan jumlah yang lebih besar.
Demikian sikap kami dari Aliansi Tolak Kezaliman.
Sementara pihak Facebook menyampaikan, ingin semua penggunanya merasa aman dan nyaman menggunakan media sosial tersebut.
“Namun kami akan menghapus konten yang melanggar Standar Komunitas yang telah ditetapkan. Standar Komunitas kami dibuat untuk mencegah adanya organisasi atau individu yang menyerukan ujaran kebencian atau kekerasan terhadap pihak lain yang memiliki pandangan berbeda dengan mereka,” terang pihak Facebook.