POROSMAJU.COM, JAKARTA- Robohnya konstruksi proyek Light Rapid Transit (LRT) di daerah Kayuputih, Pulo Gadung, Jakarta Timur, pada Senin 22 Janari 2018 dini hari, diduga karena adanya upaya penyelesaian kejar target persiapan Asian Games 2018.
Kejadian yang terjadi sekitar pukul 00.10 WIB tersebut mengakibatkan lima orang terluka.
Sementara itu Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno menyatakan bahwa keterburu-buruan tersebut mengakibatkan kurang diperhatikannya keselamatan kerja.
“Pak Satya (Jakpro) bilang kita sudah mulai ketinggalan, nih, dari realisasi sama rencana. Karena cuaca, karena keterlambatan kerja. Sedangkan target Juni-Juli sudah harus beroperasi Asian Games. Mereka bilang akan mengejar dengan shift yang ditambah orang dan kita sangat khawatir masalah keselamatan kerjanya,” kata Sandiaga, dikutip dari laman Liputan6.com, Senin, 22 Januari 2018.
Ia juga akan langsung meminta laporan langsung dari PT Jakpro selaku pemegang proyek LRT itu.
“Nanti saya akan langsung minta laporan lengkap,” tambahnya.
PT Wika Beton memberikan penjelasan seputar jatuhnya box girder proyek LRT Velodrome – kelapa Gading. Perseroan memastikan bahwa box girder yang jatuh tersebut bukan proyek yang sedang dikerjakan oleh Wika Beton.
Proyek pekerjaan pemasangan box girder pada proyek LRT sepanjang 6 km ini dibagi dalam 5 seksi. Untuk Seksi 1-2 atau Velodrome Rawamangun–Simpang 4 Pulomas dikerjakan oleh VSL. Musibah ini terjadi di section 1 yang dekat dengan velodrome.