POROSMAJU.COM, JAKARTA– Lingkaran Survei Indonesia (LSI) merilis hasil survei calon presiden dan wakil presiden pada Pilpres tahun 2019 mendatang. Lembaga survei milik Denny JA ini menunjukkan bahwa Jokowi masih menjadi calon presiden terkuat tetapi dengan posisi yang belum aman.
Disebutkan di dalam survei tersebut, dua hal yang menjadi kekuatan Jokowi yaitu elektabilitas yang masih tinggi dan yang kedua adalah kepuasan terhadap kinerja Jokowi di atas 70%.
Sementara itu, ada tiga hal yang menjadi ancaman Jokowi dala Pilpres 2019 jika tidak dikelola dengan baik. Tiga hal tersebut ialah kinerja Jokowi terkait persoalan ekonomi, kemudian isu primordial pilpres, dan yang terakhir adalah merebaknya isu buruh negara asing.
Jika Jokowi mampu menangani tiga persoalan tersebut, maka peluang menjadi presiden untuk kedua kalinya sangat terbuka lebar.
LSI juga menyebutkan bahwa penantang serius Jokowi pada bursa capres masih dari lawan politik lama, yaitu Prabowo Subianto yang tingkat pengenalannya dari 100% mencapai angka 92%. Kemudian disusul dua nama lain, Agus Harimurti (71%) dan Anis Baswedan (76%). Sedangkan di posisi keempat ada Gatot Nurmantiyo dengan tingkat pengenalan 56%.
Sementara itu, berdasarkan variabel latarbelakangnya, ada beberapa nama lain selain Jokowi dan Prabowo yang memungkinkan menantang Jokowi.
Dari latar belakang militer, kepada responden diajukan setiap nama, dari persentase 100%, Agus Harimurti Yudhoyono 71%, Gatot Nurmantyo 56%, dan terakhir ada nama Moeldoko 18%.
Berdasarkan latarbelakang agama Islam, dua nama yang memiliki posisi tertinggi yaitu politis PKB, Muhaimin Iskandar dan dan Sang bapak guru TGB M Zainul Majdi dengan angka prsentase 32% dari 100% respoden dan 13% dari 100% responden.
Selanjutnya, dari berlatang belakang parpol ada nama Airlagga Hartarto dan Budi Gunawan. Berlatar belakang profesional muncul nama, Aksa Mahmud, Cahiril Tanjung, Sri Mulyani, dan Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pujastuti.
Hasil survei LSI ini dilakukan pada tanggal 7–14 Januari 2018 dengan metode multistage random sampling yang melibatkan 1200 koresponden. Diperkirakan margin error di kisaran 2,9%.