POROSMAJU.COM, JAKARTA- Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia (BEM UI) sudah memberangkatkan tim ke Asmat, Papua. Ini untuk membantu warga di sana yang mengalami gizi buruk dan penyakit campak.
Koordinator Bidang Sosial Politik BEM UI, Averous Noor Esa, mengatakan, ada delapan orang yang sudah diberangkatkan dan dibagi ke dalam dua tim. Empat orang di tim pertama sudah berangkat.
Tim pertama yang terdiri dari empat mahasiswa sudah berangkat pada Senin, 12 Februari 2028 bersama relawan Aksi Cepat Tanggap (ACT) dengan lokasi tujuan di Distrik Siret.
Tim kedua yang juga terdiri dari empat mahasiswa berangkat bersama Satgas Kesehatan TNI dengan tujuan Distrik Fayet pada Kamis, 15 Februari 2028 pagi ini.
“Ada dua tim dan dua-duanya sudah berangkat,” kata Averous Noor Esa, sebagaimana dalansir dalam Kompas.com
Ave mengatakan, tim akan menyalurkan donasi yang sudah digalang BEM UI di situs kitabisa.com. Hingga Kamis siang ini, sudah terkumpul dana Rp 230 juta.
“Donasi akan terus kami buka sampai tanggal 18 Februari,” ucap Ave.
Ave mengakui, Ketua BEM UI Zaadit Taqwa yang memberi kartu kuning kepada Presiden Joko Widodo tidak ikut berangkat ke Asmat.
Ia mengatakan, memang ada pembagian tugas di BEM UI, terkait aksi kemanusiaan dipimpin langsung Wakil Ketua BEM UI Eto Idmand Perdina.
“Wakil Ketua BEM itu memang langsung membawahi departemen sosial masyarakat. Jadi, memang ini job desk-nya Wakil Ketua BEM. Kalau dua-duanya berangkat, nanti enggak ada yang mengomandoi BEM di rumahnya sendiri,” kata Ave.
Lebih lanjut, Ave menyebutkan bahwa yang menjawab Jokowi memang Wakil Ketua BEM UI.
“Jadi, ya, memang kemarin yang menjawab Pak Jokowi, Wakil Ketua BEM-nya, bahwa kami memang ada rencana ke sana itu Wakil Ketua BEM yang ngomong,” tambahnya