POROSMAJU.COM, MAROS- Pengurus Cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PC. PMII) Kabupaten Maros menyampaikan penolakannya terkait pelaksanaan Konferensi Koordinator Cabang (Konkoorcab) Ke- XX PMII Sulawesi Selatan yang akan dilaksanakan di Enrekang, dalam waktu dekat ini.
Hal ini ditegaskan langsung oleh Sekertaris PC PMII Maros, Arif Koesharyadi, Rabu 28 Maret 2018.
Arif menilai, terlalu banyak permainan atau konspirasi politik yang digunakan oleh pengurus PKC PMII Sulsel yang sekarang, selaku pelaksana Konkorcab ke XX.
Satu di antaranya ialah dengan tidak mengundang beberapa pengurus cabang yang notabene definitif. Padahal, cabang-cabang tersebut secara massif melakukan pengkaderan.
“Contoh paling konkretnya adalah cabang kami yaitu PC PMII Kabupaten Maros,” katanya.
Sementara itu, Ketua PC PMII Maros, Agussalim menambahkan, PC PMII Maros adalah cabang defenitif karena sampai saat ini Pengurus Besar PMII belum pernah mencabut status defenitif dari pimpinan cabang tersebut.
“Kami punya suara di Kongres PMII terakhir yang berlangsung di Kota Palu, Sulawesi Tengah, tapi anehnya di Konkorcab PMII Sulsel ini malah cabang kami tidak dapat undangan, ini kan sama saja tidak mengakui eksistensi dan defenitifnya PMII Cabang Maros,” tuturnya.
Masalah lain yang mereka hadapi adalah saat mengurus rekomendasi SK PC PMII Maros yang harus diterbitkan oleh PKC PMII Sulsel. Mereka mengaku dipersulit.
“Bahkan terakhir kami ke kantor PKC PMII Sulsel untuk mengurus hal tersebut Pengurus PKC PMII Sulsel baru bisa menerima kami pada malam hari padahal kami sudah janjian untuk ketemu di sejak sore harinya,” akunya.
Bukannya penerimaannya baik, katanya, yang mereka dapatkan justru sebaliknya. Berkas yang mereka bawah malah dikembalikan.
“Tanpa ada alasan yang jelas dan rasional kami ditolak, hal ini menunjukkan kacaunya managemen organisasi di tingkat PKC,” tandas Agus.
Ia melanjutkan bahwa cabang-cabang yang tidak mau kerjasama dalam hal pemilihan Ketua PKC tersebut akan dimatikan langkahnya dan dipersulit pengurusan administrasi organisasi.
“PMII ini adalah organisasi kader yang memiliki tujuan yang luhur dalam hal kaderisasi bukan organisasi yang berasaskan kepentingan politik orang per orang didalam organisasi,” katanya lagi.