BULUKUMBA, POROSMAJU.COM– Puluhan warga mengatas namakan Aliansi Perjuangan Masyarakat Desa Topanda menggelar aksi di kantor Kejaksaan Negeri (Kejari) Bulukumba, Senin (17/12/2018).
Aksi demonstrasi yang bertepatan di lantiknya kepala Desa Topanda, Andi Jemma yang kembali terpilih pada pemilihan serentak 14 desa di Bulukumba kemarin.
Dalam tuntutan tersebut, Aliansi Perjuangan Masyarakat meminta kepada Kejaksaan Negeri Bulukumba agar mengusut tuntas kasus yang ada di Topanda, diantaranya kasus pengadaan 1unit mobil ambulance yang di anggap mahal dengan harga Rp 130 juta.
Dimana, hanya membeli mobil bekas yang taksiran warga hanya seharga RP.70 juta dan satu minggu di pakai sudah masuk bengkel
Selain itu, Parawansyah menyebutkan, pembangunang tidak sesuai dengan bestek bangunan, perbaikan/bedah rumah yang perlu peninjauan kembali dalam pemeriksaan. Peraturan Agraria tentang prona penerbitan sertifikat yang tidak di pungut biaya namun terdapat pungutan liar kepada masyarakat yang berpartisipasi.
Dalam orasinya, ia mengaku aksi yang mereka lakukan tidak ada hubungannya dengan dilantiknya Andi Jemma sebagai kades. Namun murni atas nama supremasi hukum yang mendesak kasus di Desa Topanda diusut kembali.
Dalam aksi tersebut, demostran ditemui oleh Kasi Datun Kejari Bulukumba, Abdullah Zuebair, dalam penjelasanya mengaku kasus masih dalam penyelidikan.
“Memang lambat pasalnya saksi-saksi yang dipanggil tidak menghadiri panggilan,” Kata Abdullah Zuebair.
“kami tidak bisa berkomentar banyak, karena kasus ini ditangani kasi Intel,” tutupnya.
Reporter: Imam
Redaksi : Jumardi.
