SINJAI, POROSMAJU.COM– Koalisi Mahasiswa dan Pemuda Sinjai Melawan (KMPSM) kembali menggelar diskusi publik, Rabu, (20/03/2019).
Diskusi sedang berlangsung di halaman sekretariat himpunan mahasiswa agroteknologi (HIMAGRO), Sekolah tinggi ilmu pertanian Muhammadyah (STIPM) Sinjai, jalan Wolter Monginsidi, kecamatan Sinjai Utara, kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan.
Dengan tema, “Mahasiswa dan Masa Depan Gerakan” kegiatan tersebut dihadiri puluhan mahasiswa dari berbagai kampus di kabupaten Sinjai.
Diskusi tersebut dihadiri oleh Heri Setiawan dan Nuralamsya, selaku korban Drop Out (DO) sekaligus sebagai narasumber dengan menceritakan kronologis kasus yang dialaminya.
Diawal diskusi, Faris benteng, sebagai moderator menjelaskan bahwa mahasiswa tidak boleh tinggal diam, ketika kekerasan akademik terus terjadi, khusus nya di Institut Agama Islam Muhammadiyah (IAIM) Sinjai.
Sementara itu, Anis longsor dari rumah rakyat Sinjai (RRS) Menjelaskan bahwa, kekerasan akademik yang terjadi di IAIM, harus di lawan, karena ketika didiamkan akan merembet dan berdampak negatif ke kampus-kampus lain.
“Kampus IAIM adalah kampus yang otoriter, tidak transparan dan rasa ORBA” ujarnya Nuralamsya.
JUMARDI.
