Mulanya hanya saling bertukar buku, kini menjadi sebuah wadah penggerak literasi. Demikian cerita awal Pustaka Jeruji Indonesia yang diinisiasi salah satu Lapas di Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan. Pustaka Jeruji kemudian bergerak menjadi model untuk pengembangan perpustakaan Lapas di Indonesia.
Berawal kontrol rutin Kepala Lapas Maros, saat menyusuri blok demi blok, ia berdialog dengan Warga Binaan Permasyarakatan (WBP). Salah satu hasil dialog mereka adalah, keinginan WBP untuk membaca buku yang saat itu sangat terbatas jumlahnya.
Hal ini terlihat jelas dengan aktivitas pengunjung Lapas yang terkadang membawa buku karena permintaan WBP. Selain itu, WBP di dalam Lapas pun sering bertukar bacaan satu sama lain.
Antusiasme terhadap buku terapresiasi dengan baik oleh pihak-pihak yang berwenang. Pada tanggal 18 Februari 2017, Lapas Maros mengadakan workshop literasi, bekerjasama dengan Yayasan Kerja Bersama Untuk Semesta (Yakabus). Sejak saat itu, mulailah bertebaran sumbangan buku dari berbagai kalangan.
Pada bulan Maret, pembentukan “Pustaka Jeruji” kemudian berhasil terwujud berkat kerja keras petugas Lapas yang didukung oleh Kalapas. Setelah “Pustaka Jeruji” terbentuk, WBP Lapas Maros memberikan masukan kepada pengurus agar berjejaring dengan penggiat-penggiat literasi di Indonesia.
Pustaka Jeruji kemudian menghubungi penggerak-penggerak literasi Indonesia. Kabar baik berhembus, respons positif pun datang dari berbagai komunitas, terutama dari Pustaka Bergerak yang di dalamnya ada Perahu Pustaka, Kuda Pustaka, Bendi Pustaka, Phinisi Pustaka dsb.
Pada bulanMei 2017, Jeruji Pustaka menjadi bagian dari Pustaka bergerak dan mulai bekerjasama dengan PT Pos Indonesia untuk pengiriman buku secara gratis setiap tanggal 17.
Angin segar pun semaki kencang ketika salah satu penggerak literasi Indonesia, Nirwan Arsuka mengunjungi Salahuddin Alam di dalam lapas. Berkat Nirwa Arsuka,“Pustaka Jeruji” kemudian berhasil menjadi salah satu model perpustakaan di dalam Lapas untuk Indonesia.
Akhirnya, pada tanggal 16 November 2017, pihak Kementerian Hukum dan Ham (Kemenkumham) bersama dengan Duta Baca Indonesia, Najwa Shihab hadir merensiman Pustaka Jeruji dan menjadikan sebagai percontohan untuk lapas-lapas yang ada di Indonesia.
Moto yang diusung oleh Pustaka Jeruji adalah “Bergerak di Ruang Terbatas : Dari Maros Untuk Indonesia”.
Alam Dettiro, pengurus dan salah satu penggagas “Pustaka Jeruji” mengungkapkan bahwa WBP saat ini sangat antusias membaca buku yang ada di “Pustaka Jeruji”.
“Alhamdulillah, sangat antusias,” ungkap Alam saat ditanya soal progres Pustaka Jeruji.
Selain itu, Alam juga mengungkapkan bahwa saat ini jumlah buku sudah mencapai 1000 judul. “Saat ini sdh terdapat lebih dari 1000 judul buku. Semua adalah kiriman dari teman-teman, baik yang gratis melalui pos, maupun yang diantar langsung”.
Lebih lanjut, Alam berharap agar masyarakat Indonesia masih mengirim buku-buku mereka untuk disumbangkan ke “Pustaka Jeruji”. Terlebih lagi, setiap bulan ada program pengiriman buku secara gratis melalui PT Pos Indonesia jika itu untuk pengerak literasi.
“Harapan saya agar semakin banyak sahabat-sahabat mengirimkan buku, karena bila ada koleksi yang judulnya sama dan jumlahnya sama, kami juga akan kirim lagi ke Lapas dan Rutan lainnya yang membutuhkan,” ujar Alam.
Saat ini, buku koleksi Pustaka Jeruji berasal dari sumbangan Kampus Unhas maupun alumni, Yayasan Masagena, Athira Kalla Grup, Jurnalis, BUMN, Lawyers, Seniman, serta sumbangan perorangan lainnya yang berasal dari Sulsel maupun di luar Sulsel.
Senin, 18 Desember 2017, merupakan tanggal gratis berkirim buku ke seluruh komunitas Pustaka Bergerak. Bagi pencinta literasi yang ingin berkontribusi terhadap kemajuan literasi dapat mengirim buku ke Pustaka Jeruji, Lapas Kabupaten Maros, Jl. Raya Kariango KM 3 Kandeapi, Desa Bonto Matene, Kec. Mandai, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan 90552.
Bumikan literasi dengan semangat yang tak terbatas walau sekecil apapun itu, seperti moto Pustaka Jeruji “Bergerak di Ruang Terbatas : Dari Maros Untuk Indonesia”.
Pustaka Jeruji “Bergerak di Ruang Terbatas : Dari Maros Untuk Indonesia”
Admin3 min read
