Porosmaju.com, Makassar — Suasana reflektif dan penuh semangat kebersamaan mewarnai persiapan Retreat Pimpinan Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar. Kegiatan yang secara resmi bertajuk Darul Arqam itu dirancang bukan sekadar forum pelatihan, melainkan ruang perenungan dan penyatuan visi bagi seluruh jajaran pimpinan universitas.
Layaknya retreat kabinet yang digelar pemerintah untuk memperkuat arah kebijakan nasional, kegiatan ini diharapkan menjadi momentum konsolidasi internal bagi Unismuh dalam memperkuat sistem kaderisasi dan tata kelola kelembagaan.
Rapat koordinasi persiapan dilaksanakan secara hybrid, dipimpin Wakil Rektor III, Dr. Mawardi Pewangi, dan dihadiri Wakil Ketua Majelis Pembinaan Kader dan Sumber Daya Insani (MPK-SDI) Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Moch. Irfan Islami, M.M, jajaran pimpinan universitas, serta panitia pelaksana.
Rapat diawali dengan pengajian singkat yang dibawakan oleh Wakil Rektor II, Dr. Ihyani Malik. Dalam pengajiannya, Ihyani mengangkat pesan spiritual dari Surah Al-Insyirah ayat 7–8, faidza faraghta fanshab wa ila rabbika farghab — “apabila engkau telah selesai dari suatu urusan, maka kerjakanlah urusan yang lain, dan hanya kepada Tuhanmu hendaknya engkau berharap.”
Menurut Ihyani, ayat tersebut mencerminkan semangat bekerja tanpa henti yang menjadi ciri gerakan Muhammadiyah. “Di Muhammadiyah tidak ada kata menganggur. Setelah satu pekerjaan selesai, kita lanjut dengan amal yang lain. Itulah watak kerja keras dan kerja cerdas yang diajarkan Islam,” ujarnya.
Persiapan Teknis dan Pembagian Peserta
Ketua Panitia Pelaksana Ir. Syafaat S Kuba MT IPM melaporkan kesiapan panitia dalam menyelenggarakan dua kegiatan tersebut. Berdasarkan keputusan rapat, pelaksanaan Darul Arqam dijadwalkan pada 8–11 November 2025.
Jumlah peserta keseluruhan mencapai 268 orang, terdiri atas 77 peserta Darul Arqam dan 191 peserta Baitul Arqam. Peserta Darul Arqam mencakup anggota BPH, rektor dan wakil rektor, dekan, wakil dekan, direktur pascasarjana, serta kepala lembaga dan pusat studi.
Kegiatan pembukaan direncanakan berlangsung di Balai Sidang Lantai 3 Menara Iqra. Adapun Darul Arqam akan dilaksanakan di Aula Fakultas Kedokteran, sementara peserta akan menempati asrama Rusunawa Putra dan Putri yang telah disiapkan panitia.
Kebijakan Kaderisasi
Dalam arahannya, Rektor Unismuh Makassar, Dr. Abd. Rakhim Nanda, menyetujui langkah tersebut. Ia menilai sistem kaderisasi perlu dijalankan secara sistematis agar menjadi bagian dari proses pengembangan karier dosen dan tenaga kependidikan.
“Ke depan, pengurusan jabatan fungsional sebaiknya disertai bukti telah mengikuti perkaderan formal. Ini bukan sekadar administrasi, tetapi bagian dari pembinaan ideologis dan kelembagaan,” tegas Rakhim.
Perwakilan Majelis Pendidikan Kader PP Muhammadiyah, Irfan, turut memberikan penjelasan mengenai standar penyelenggaraan perkaderan di lingkungan Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan Aisyiyah (PTMA).
Menurutnya, sistem perkaderan di PTMA bersifat fungsional dan berbasis jabatan. “Ada Darul Arqam Pimpinan Utama untuk level rektor dan dekan, serta Darul Arqam Middle Manager untuk pejabat di bawahnya. Masing-masing memiliki kurikulum dan tujuan yang berbeda,” jelasnya.
Irfan menambahkan, pelaksanaan di Unismuh Makassar akan menjadi rujukan bagi kampus-kampus Muhammadiyah di kawasan timur Indonesia. Karena itu, ia berharap kegiatan dapat berjalan sesuai standar pedoman nasional namun tetap mempertimbangkan konteks lokal kampus.
Rapat ditutup dengan komitmen bersama untuk menyukseskan penyelenggaraan Darul Arqam sebagai sarana kaderisasi integral di lingkungan Unismuh Makassar.
“Semangatnya adalah kesinambungan kaderisasi. Semua civitas akademika memiliki hak yang sama untuk tumbuh dalam semangat Muhammadiyah,” ujar KH. Mawardi menutup rapat.
