SINJAI, POROSMAJU.COM– Tujuan pendidikan adalah untuk mencerdaskan kehidupan bangsa, sebagaimana tertuang dalam konstitusi.
Namun realisasi dari amanat Undang-Undang Dasar 1945 tersebut terbilang masih sangat lemah, terutama pada perguruan tinggi. Senin, (28/1/2019).
Salah satu contohnya seperti yang dialami salah satu Mahasiswa Institut Agama Islam Muhammadiyah (IAIM) Sinjai, Sulawesi Selatan.
Nuralamsyah adalah salah satu Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Hukum Islam (FEHI).
Dia diberhentikan secara tidak terhormat atau Drop Out (DO) lantaran diduga karna aksi protesnya atas kebijakan kampus yang dinilai tidak berpihak kepada Mahasiswa, pada Selasa, (15/1/2019) lalu.
Alam sapaan akrabnya, memprotes kebijakan kampusnya yakni pembayaran kartu ujian yang dinilai terlalu mahal dan tidak transparan.
Dengan nominal Rp.80.000 rupiah, menurut Alam adalah terlalu mahal.
Sehingga ia beserta beberapa rekannya protes dengan melakukan aksi di halaman kampusnya.
Karena protes lalu di DO, menurut Alam, adalah tindakan yang sungguh tidak masuk akal.
“Kami aksi menuntut pembayaran kartu ujian yang terlalu mahal dan menuntut transparansi pengelolahan anggaran kampus IAIM Sinjai,” katanya.
Selain itu, ia mengaku tidak ada teguran lisan dan tertulis yang dijatuhkan kepadanya.
“Tidak ada teguran lisan apalagi tertulis, itu tidak ada, tiba-tiba saja dikeluarkan surat yang berisi surat keputusan pemberhentian kepada saya, saya menduga hanya karena persoalan aksi menyampaikan aspirasi menuntut persoalan anggran yang tidak transparan dan pembayaran kartu ujian yang terlalu mahal,” pungkasnya.
Olehya itu, sejumlah mahasiswa mengecam tindakan tersebut, salah satunya yang beredar di media sosial dengan akun Rumah Rakyat.
“Kami sebagai mahsiswa yang masih berpikir akan perubahan dan cinta keadilan mengecam tindakan pihak kampus IAIM Sinjai, dan kami juga mengajak kepada seluruh mahasiswa di Indonesia untuk terlibat andil dalam pembunuhan demokrasi yang terjadi di kampus IAIM di Kabupaten Sinjai.
Atas nama solidaritas mahasiswa Indonesia, dengan ini kami menuntut:
1. copot rektor IAIM Sinjai
2. buka ruang demokrasi
3. cabut surat Pemberhentian/DO terhadap Nuralamsyah.
Demikian seruan aksi ini, sebab kami percaya bahwa kekuatan mahasiswa mampu merubah kedzaliman menjadi lebih baik lewat solidaritas. SALAM PERJUANGAN!”
Sampai berita ini diturunkan, belum ada konfirmasi dari pihak Kampus IAIM Sinjai.
JUMARDI.
Tidak Terima Dikritik, Rektor IAIM Sinjai Berhentikan Mahasiswa Secara Tidak Terhormat
Admin2 min read
