Example 728x250
HiburanTokoh

Kisah Asmara Prabowo Subianto, Pacaran Hingga Terhambat Nikah

60
×

Kisah Asmara Prabowo Subianto, Pacaran Hingga Terhambat Nikah

Share this article
Example 468x60

Suasana pernikahan Prabowo Subianto dan Titiek Soeharto di Taman Mini Indonesia Indah, 8 Mei 1983.

POROSMAJU– Sumitro Djojohadikusumo, ayah Prabowo Subianto, dikenal sebagai Ekonom Indonesia yang masyhur. Sejumlah menteri era Orde Baru merupakan buah tangan dinginnya. Prof. Sumitro juga dikenal sebagai salah satu menteri terbaik di era Orde Lama, Kabinet Burhanuddin Harahap dan Kabinet Wilopo.
Suatu hari, putra tampannya, Prabowo Subianto yang kini juga masyhur, berniat untuk mengenalkan kekasihnya kepada salah satu pendiri Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (UI) ini. Ketika Bowo membawa pujaan hatinya, Sumitro serasa mengenal Sang gadis.
“Siapa wanita ini? She looks familiar,” ujar Sumitro membatin. Historia memuat ini sebagaimana tertulis dalam buku biografi Sumitro Djojohadikusumo: Jejak Perlawanan Begawan Pejuang oleh Hendra Esmara dan Heru Cahyono.
Menjawab penasaran Soemitro, Prabowo hanya memberitahu, pacarnya itu adalah salah satu murid Sumitro. Belakangan baru Prof. Sumitro tahu perihal identitas pacar Prabowo ini, Sri Hediyanti Hariadi, putri keempat Soeharto.
Mengetahui hal ini, perasaan Sumitro campur-aduk. Selain senang, terlebih karena karakter Sang gadis memang menarik, Sumitro juga agak khawatir nasib hubungan Prabowo dan gadis i yang karib disapa Titiek Soeharto ini, akan sama dengan hubungan sebelum-sebelumnya.
Karena itu, kali ini, Sumitro mewanti-wanti Prabowo. “Kalau kali ini kamu tidak serius, payah deh kamu,” ujar Sumitro ke Prabowo yang kerab dipanggil dengan nama Bowo.
Jelang dua tahun, Bowo mengenalkan Titiek pada neneknya, ibunda Sumitro. Atas ini barulah Sumitro yakin Bowo serius pada Titiek. Ini karena ibunda Sumitro adalah orang paling disegani dalam keluarga.
Sebenarnya Sang nenek, ibunda Sumitro juga menangkap kesan baik dari Titiek. Dia mengira Titiek anak Yogya yang kuliah di Jakarta dan mondok di kawasan sekitar Menteng.
Akan tetapi, ketika seorang keponakan Sumitro, sepupu Prabowo mengenali Titiek sebagai keluarga Cendana, dan hal ini disampaikan ke nenek Prabowo, Sang nenek langsung sedikit berubah.
Sang nenek berubah sikap karena tahu keluarga Cendana, terkhusus Tien Soeharto (Ibu Tien), ibunda Titiek adalah keluarga Mangkunegaran, ningrat Solo. Sementara, nenek Prabowo memang dikenal antifeodal.
Hal ini sempat menjadi hambatan bagi hubungan Bowo-Titiek. Hambatan beda kultur! Padahal, Ibu Tien sudah membincang perihal hubungan ini kepada Sumitro. Akan tetapi Ibu Tien dan Sumitro bersepakat untuk tidak gembar-gembor sampai ada kejelasan dari Bowo dan Titiek.
Saat Prabowo yang flamboyan sudah serius dengan Titiek dalam asmara, hubungannya harus terhambat oleh beda kultur antara kedua keluarga. Keluarga Sumitro, ayah Prabowo memang dikenal dengan latar belakang budaya egaliter, berpendidikan Barat, dan minim pemahaman terhadap budaya Jawa. Sementara, keluarga Titiek, dikenal dengan kultur Jawa yang kental.
Tapi, beberapa waktu kemudian, lamaran pun berlangsung. Sebelumnya, Prabowo bertekad untuk melamar Titiek seorang diri. Ini menunjukkan betapa Prabowo minim pengetahuannya perihal budaya Jawa. Beruntung Prof. Sumitro segera mencegat dan menyampaikan tradisi Jawa dalam melamar.
Utusan keluarga Cendana pun menemui Sumitro untuk memberitahu bahwa keluarga Sumitro diperkenankan melamar Titiek.
Sebagai langkah moderat, Sumitro memilih untuk mengutarakan lamaran dalam bahasa Indonesia. Menurut Sumitro, ini lebih egaliter.
Proses lamaran pun berjalan lancar. Soeharto, ayah Titiek, dengan senang hati mengiyakan Prabowo dan Titiek menikah. Soeharto bahkan meminta secara khusus kepada Sumitro untuk memberi nasihat kepada kedua calon mempelai sebelum pernikahan dilangsungkan.
Bowo dan Titiek akhirnya melangsungkan pernikahan pada 8 Mei 1983 di Taman Mini Indonesia Indah yang dikenal pendiriannya diprakarsai oleh Ibu Tien, ibunda Titiek.
Di pernikahan ini, Jenderal TNI M. Jusuf yang dikenal dekat dengan keluarga Cendana, bertindak sebagai saksi.
Example 300250
Example 120x600

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *