POROSMAJU-JAKARTA, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPPA) berharap agar di tahun 2018 ada peningkatan jumlah Kota Layak Anak (KLA).
Sebagaimana dalam Antaranews.com, Deputi Tumbuh Kembang Anak KPPPA, Lenny Rosalin, menargetkan 400 kota sudah menjadi kota layak anak tahun depan.
“Target ke depannya, pada tahun 2018 kami merencanakan sudah lebih dari 400 kabupaten/kota yang mengembangkan daerahnya menjadi kota dan kabupaten layak anak,” ujarnya.
Sejauh ini, KPPPA telah membentuk 349 kota yang memenuhi indikator kota layak anak. Hal ini sebagai upaya menjadikan Indonesia menjadi negara yang memiliki kepedulian kepada anak.
“Kami telah melakukan beberapa sosialisasi dan pengembangan di setiap daerah, seperti tersedianya layanan Call Center Telepon Sahabat Anak (TeSa) 129. Pusat Informasi Sahabat Anak (PISA) yang telah kami luncurkan tahun 2017 ini,” katanya lebih lanjut.
TeSa dan PISA diharapkan mampu menjadi pusat informasi serta corong bagi masyarakat untuk mengonsultasikan terkait persoalan.
Hal ini mengingat bahwa untuk mencapai KLA, bukanlah sesuatu yang mudah. Terdapat 31 indikator yang dijabarkan dari Konvensi Hak Anak yang harus dipenuhi suatu kota.
Tingginya perkawinan anak juga menjadi salah satu persoalan yang harus diselesikan oleh KPPPA.
Maka dari itu, pada akhir tahun 2017, KPPPA melakukan sosialisasi ke berbagai daerah yang memiliki indeks pernikahan anak yang tinggi.
“Sepanjang bulan November-Desember 2017 kemarin, kami bersama-sama lembaga terkait mengampanyekan gerakan ini di tujuh kota dengan angka perkawinan anak tertinggi di Indonesia, seperti Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, Sulawesi Selatan, NTB, Kalimantan Selatan, dan SulawesiTengah,” ungkapnya.
Pihak KPPPA sendiri menargetkan pada tahun 2030, Indonesia telah menjadi negara yang memiliki kondisi ideal untuk anak. Seperti pemenuhan hak dan perlindungan anak.
“Setiap program yang telah negara jalankan di tahun ini adalah upaya pemenuhan hak dan perlindungan anak sebagai lanjutan dan ratifikasi Konvensi Hak-hak Anak sehingga tujuan akhir yang hendak dicapai adalah 2030 Indonesia telah mencapai kondisi Indonesia Layak Anak(IDOLA),” tutupnya.