
POROSMAJU.COM, Menurut pakar asal Australia, Dr Carnel Harrington, terdapat satu kebiasaan yang menyebabkan orang-orang merasa lelah saat bangun di pagi hari. Kebiasaan yang dimaksud adalah tidak memiliki waktu bangun tidur yang konsisten.
“Banyak orang tidak tahu kalau waktu kamu biasa bangun tidur akan memengaruhi waktu Anda akan bisa tertidur di malam hari,” ujar Harrington, seperti dilansir Dailymail, Kamis (4/1/2018).
“Saat mata kita melihat cahaya terang di pagi hari, otak akan mematikan produksi melatonin dan ini yang memengaruhi kondisi tubuh selama 24 jam,” terangnya.
Tidak mengatur waktu bangun pagi Anda nyatanya tak hanya memengaruhi kualitas tidur tapi juga berdampak pada rasa lapar di perut. Selain itu, tidur yang tak berkualitas sehingga menyebabkan rasa lelah di pagi hari juga akan berdampak pada menurunnya semangat serta motivasi Anda melakukan aktivitas sehari-hari.
Sebagai solusi, Harrington menyarankan agar mengatur waktu bangun dan waktu tidur yang konsisten. Jangan lupakan jumlah waktu tidur untuk mendapatkan istirahat yang berkualitas.
“Bahkan, disarankan untuk tidak mengubah waktu bangun Anda lebih dari satu jam,” tambah Harrington.
Untuk mendapatkan waktu tidur berkualitas, seorang analis tidur Dr Amy Reynolds mengungkapkan pentingnya tidak bermain smartphone dan internet sebelum tidur. Pasalnya hal tersebut bisa menghambat kemampuan tubuh dalam mendapatkan waktu tidur yang berkualitas. Ia menyarankan pentingnya mematikan seluruh perangkat elektronik sebelum tidur.
Reynolds juga menuturkan kalau orang bekerja atau yang masih menempuh pendidikan di perguruan tinggi sebaiknya mendapatkan waktu tidur selama 7-9 jam setiap malam. Begitu pula untuk wanita pada rentang usia 26-60 tahun.
Kebiasaan para ibu yang mengikuti jam tidur anak pun juga bisa membuat tubuh kelelahan. Oleh karena itu, Reynolds menyarankan agar berusaha menetapkan waktu tidur mereka.
Sumber: okezone.com