POROSMAJU.COM-MAKASSAR, Menghubungkan politik dan mistis bukanlah hal baru. Siapa yang tak mengenal KI Joko Bodo, salah seorang penasihat spiritual atau lebih dikenal dengan “paranormal” yang kadang-kadang menjadi selebriti juga.
Saat zaman pemilihan legislatif, Ki Joko Bodo pernah meghebohkan jagat perpolitikan Indonesia dengan menawarkan jasa sebagai penasihat spiritual.
Ki Joko Bodo menawarkan sejumlah ritual kepada klien dengan berbagai ritual jika ingin memenangkan kontestasi politik.
Soal tarif, bergantung pada tingginya kedudukan dan jabatan. Saat itu, untuk tarif DPR RI sekitar 1-10 Milyar. Sedangkan untuk Presiden berkisar 11-60 Milyar.
Pemikiran modern mungkin taklagi memercayai persoalan mistis atau magis seperti itu, terutama jika berhubungan dengan dunia politik.
Akan tetapi, sejarah menunjukkan bahwa dunia politik tidak sepenuhnya terlepas pada pesoalan mistis.
Presiden pertama RI, Soekarno, merupakan salah satu tokoh politik yang sangat memercayai persoalan mistis di dalam mengarungi dunia politik.
Konon, Bung Karno, sapaan akrab Soekarno, memiliki batu cincin yang merupakan jimat. Batu cincin tersebut merupakan batu cincin pemberian seorang penasihat spiritual beliau dari Bandung.
Jimat tersebut dianggap mampu memberi pencerahan dan pengaruh baik bagi kehidupan Soekarno. Kisah tersebut dirujuk dari Cindy Adams, penulis biografi Soekarno yang bejudul Soekarno Penyambung Lidah Rakyat.
Demikian halnya dengan Seoharto, Presiden Kedua RI tersebut dikenal sebagai salah satu Presiden yang memiliki banyak penasihat spiritual.
Dalam buku “Liem Sioe Liong’s Salim Group: The Business Pillar of Suharto’s Indonesia”, akan ditemukan Sudjono Humardani sebagai salah satu penasihat spiritual Soeharto.
Konon, selain ibu Tien, hanya Sudjono yang diperbolehkan masuk ke dalam kamar Soeharto.
Kedekatan mereka memang sangat dekat sebagai sahabat. Akan tetapi, beberapa jurnalis percaya bahwa Sudjono adalah seorang penasihat spiritual Soaharto.
Di Barat, yang dikenal mengutamakan rasionalitas, nama Grigori Rasputin merupakan salah satu sosok yang melegenda di dunia mistis.
Rasputin dianggap memiliki kemampuan magis yang luar biasa. Hal ini menyebabkan Rasputin menjadi salah satu penasihat spiritual keluarga Nicholas II Kekaisaran terakhir Rusia pada tahun 1915.
Di Amerika, Presiden Amerika Serikat tahun1981-1989, Ronald juga dikenal dekat dengan mistis. Reagen dikenal memiliki seorang penasihat spiritual.
Istrinya, Nancy Reagan disebut-sebut memiliki pasukan spiritual yang selalu siap memberi masukan kepada sang presiden berdasarkan ramalan dan prediksi mereka.
Merujuk pada pendapat Suprapto, Dosen Univerisitas Gajah Mada, pada dasarnya guru spiritual berbeda dengan dukun. Guru spiritual dimaknakan sebagai seseorang yang ahli yang merujuk kepada hubungan manusia denga Tuhan.
Jadi, guru spiritual bersifat menolong dan membantu seseorang memahami kebatinan/kejiwaan terkait dengan hubungannya dengan Ilahi.
Guru spiritual tentu tidak terlepas dari kemampuan magis. Melalui kemampaun magis dan pentunjuk lain yang ia percayai, Sang guru dapat memberikan petunjuk kepada orang terhadap sesuatu yang mampu mendatangkan kebaikan.
Salah satu kemampuan penasihat spiritual adalah menghitung waktu yang baik. Pada hitungan-hitungan tertentu, ada hari yang dianggap tepat untuk memulai, tepat untuk bepergian, bahkan mungkin tetap untuk mendaftar di KPU.
Lantas bagaimana dengan Sulsel? Riset dari Hadisaputra, “Relasi Agama, Magi, dan Sains dalam Pentas Politik: Studi Kasus Bunda- Sang Penasehat Spiritual” menguak praktik penggunaan penasihat spiritual dalam perpolitikan di Sulsel benar adanya.
Dalam riset tersebut dijelaskan bahwa Bunda atau Puang Aji, salah seorang penasihat spiritual di Sulsel kerap memberikan petunjuk kepada calon legislatif mau pun calon kepala daerah dalam mengarungi pertarungan politik.
Bunda merupakan salah satu penasihat spiritual di era politik modern yang mampu memadukan agama, magi, dan sains.
Riset tersebut menyebut, Bunda melakukan tiga ritual atas politisi yang mengharapkan bantuan kemenangan dalam kontestasi politik. Ritual tersebut adalah zikir mappateppe, zikir hajat, dan zikir sapu mata.
Keberadaan Bunda tentu saja mejadi wujud eksistensi penasihat spiritual di dalam kancah perpolitikan. Hal ini tentu menarik untuk diselisik kembali di Pilgub Sulsel 2018.
Meski belum dapat dibutkikan, akan tetapi, fenomena menarik jelas terlihat pada pilgub Sulsel saat pendaftaran ke KPU.
Seperti diketahui, KPU memberikan waktu tiga hari untuk pendaftaran Calon Kontestan Pilgub Sulsel, yaitu 8-10 Januari 2018. Anehnya, ada satu hari, yang justru kosong untuk pendaftaran. Hari Selasa!
Pasangan Nurdin Abdullah-Andi Sudirman Sulaiman (NA-ASS) mendaftar pukul 08.00, Senin, 8 Januari. Pasangan Nurdin Halid- Aziz Kahar Muzakkar (NH_Aziz) pukul 10.00 di hari yang sama.
Sementara itu, pasangan Ichsan Yasin Limpo-Andi Muzakkar (Punggawa-Macakka) dan Agus Arifin Nu’mang-Tanribali Lamo (Agus-TBL) dijadwalkan mendaftar pada Rabu, 10 Januari 2018.
Mengacu kepada pengalaman di hari pertama, terlihat jelas bahwa waktu pendaftaran, pasangan NA-ASS seperti kekurangan waktu dan harus segera meninggalkan KPU tiga puluh menit sebelum pukul 10.00.
Pasangan NA-ASS bahkan belum sempat berorasi di luar gedung KPU. Padahal, massa mereka lebih banyak berada di luar KPU dan menanti orasi andalan mereka.
Alasan NA-ASS atas sikap ini tentu saja untuk memberi ruang kepada massa NH-Aziz yang juga mendaftar di hari yang sama.
Pertanyaan yang tentu saja muncul adalah, mengapa kedua pasangan tersebut mendaftar di hari yang sama? Padahal, hari Selasa merupakan hari yang lowong.
Kedua, mengapa pasangan tersebut mendaftar di pagi hari, padahal di sore hari begitu banyak waktu yang lowong?
Hari selasa dan sore hari seolah seperti waktu yang dihindari para paslon. Seperti ada bala atau kesialan yang teramalkan jika mereka mendaftar di hari Selasa atau sore hari.
Secara hitungan-hitungan, efisiensi dan efektivitas, sebaiknya ada Paslon yang menggunakan waktu di hari Selasa atau pun di sore hari.
Akan tetapi, hal ini semakin menarik dengan melihat fakta bahwa jadwal pasangan IYL-Cakka dan Agus-TBL yang juga tetap pada perencanaan awal.
Mereka tetap akan mendaftar Rabu, 10 Januari 2018 di pagi hari. Sekali lagi, tidak ada yang menggunakan waktu hari Selasa dan sore hari.
Berdasarkan informasi dari KPU Sulsel, IYL-Cakka pukul 09.00 dan Agus-TBL pukul 11.00.
Apakah memang ada hal mistis di Pilgub Sulsel? Akankah pemilihan waktu dan hari pendaftaran berhubungan hal mistis?
Adakah Mistis dalam Pilgub Sulsel?
Read Also
POROSMAJU.COM, Sebuah nama kembali muncul ke permukaan. Rocky Gerung,…
POROSMAJU.COM- Jika kita menelusuri jalan provinsi, 7 kilometer arah…