POROSMAJU.COM, PROBOLINGGO- Tuntutan warga Dusun Krajan, Desa Klampok, Kecamatan Tongas agar segera dibangun terowongan menuju akses lahan sawah penduduk dan bukannya pembanguan tol, mendapat respon penolakan dari pihak Kementerian PUPR.
Penuturan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Proyek Tol PasPro Kementerian PUPR, Agus Winarno kepada wartawan di kantor Desa Klampok, Jumat 12 Januari 2018 mengenai pembangunan frontage di bagian kiri dan kanan tol seolah tidak menemui jalan tengah.
Pasalnya, upaya pembangunan frontage adalah solusi lain atas permintaan warga. Tidak dibangunnya jalan tembusan seperti keinginan warga bukan tanpa alasan. Sebab, pihaknya menginginkan pembanguan yang menuju akses jalan desa.
Agus Winarno menambahkan bahwa frontage yang rencananya akan dibangun memiliki panjang 900 meter di sisi kanan dan kiri jalan. “Konstruksinya akan dilakukan pemadatan sepanjang jalur itu. Secara otomatis warga atau petani bisa melintasinya dengan kondisi nyaman,” ungkapnya.
Akibat dari aksi penolakan warga, tol yang rencananya akan diresmikan pada bulan Mei mendatang berdasarkan instruksi dari presiden itu menemui hambatan dalam proses pembangunannya. Sebagai langkah solutif, Agus berencana untuk menemui pimpinan daerah Probolinggo dalam waktu dekat.
Seolah ingin menunjukkan rasa tanggung jawab yang besar, Agus tetap bersikeras untuk melanjutkan proyek ini.
“Dalam kondisi apa pun kami akan melaksanakan pembangunan. Meski dalam pengerjaannya harus dijaga jajaran kepolisian dan TNI,” tegasnya.
Sementara di lain pihak, warga pun tidak menunjukkan tanda-tanda akan mundur, hal ini bisa dilihat melalui aksi pendirian tenda dan pemasangan spanduk berisi beberapa tuntutan. Dan kabarnya hal itu akan terus dilakukan sampai permintaan pembangunan jalur terowongan dikabulkan.
