POROSMAJU.COM, MAKASSAR-Pasangan Bakal Calon Gubernur Sulsel, Nurdin Halid-Aziz Qahhar Mudzakkar (NH-Aziz) telah mendeklarasikan diri sebagai pasangan “nasionalis-religius.”
Dalam sebuah video di akun fanpagenya, NH menyebut salah satu program utamanya adalah pembangunan berbasis keumatan.
Selain itu di setiap kampung akan dibangun rumah Alquran, serta jaminan kenaikan gaji Imam Desa.
“Ini memang pasangan Nasionalis-Religius. Oleh karena itu, kami memperogramkan tentang satu kampung satu rumah Alquran,” ujar NH Aziz.
Saat ini Provinsi Sulsel terdiri atas 24 Kabupaten Kota, 306 Kecamatan, dan sebanyak 3038 kelurahan dan desa. Jika definisi “kampung” dari NH-Aziz adalah desa, maka pasangan ini harus mendirikan 3038 rumah Alquran.
Meski belum jelas bentuk konstruksi dan anggaran setiap rumah Alquran, tetapi tentunya program itu butuh dana triliunan.
Selanjutnya kita coba lihat program peningkatan kualitas imam masjid.
“Imam desa yang sekarang ini, mereka hanya mendapatkan perhatian dari pemerintah saat ini mungkin cuman seratus atau tiga rarus ribu. Sudah saya canangkan untuk meningkatkan dari seratus atau tiga ratus ribu menjadi satu juta perbulan,” ujar NH.
Mari kita cek program penaikan gaji imam desa. Jika rata-rata setiap imam gajinya 1 juta perbulan, maka dengan jumlah desa sebanyak 3038, setiap bulannya terkhusus Provinsi Sulsel harus mengeluarkan dana Rp3.000.038.000.000 (tiga trilun tiga puluh delapan juta rupiah) setiap bulannya.
Dalam waktu satu tahun, jika dana tersebut dianggarkan dari provinsi, maka setiap tahun provinsi harus mengeluarkan dana sebesar 36.000.456.000.000 (tiga puluh enam triliun empat ratus lima puluh enam juta).
Belum lagi jika dikalikan dengan satu priode kepemimpinan atau selama lima tahun, pemprov harus mengeluarkan dana khusus untuk gaji imam masjid sebanyak 180 triliun lebih.
Belum lagi perangkat lain seperti yang ada di setiap masjid.
Meski demikian, program Nasionalis-Religius milik NH-Aziz belum dijelaskan, apakah itu menggunakan anggaran setiap kabupaten kota atau memang mengalir dari dana Provinsi.
Meski demikian, dana yang dibutuhkan untuk menjalankan satu program saja tetap membutuhkan dana yang luar biasa.
Program yang dicanangkan NH-Aziz merupakan program yang berbasis keumatan. Ini sungguh luar biasa.
“Kami mempersiapkan program dunia-akhirat, itulah makna pasangan Nasionalis-Religius,” ujar NH.
Pertanyaannya adalah bisakah itu terealisasi?
