POROSMAJU.COM– Oganisasi sepak bola dunia (FIFA) mengakui Indonesia sebagai negara pertama wakil Asia di Piala Dunia.
Hal itu diungkap oleh admin Twitter FIFA dalam sebuah sesi tanya jawab.
“Tim Asia manakah yang pertama kali tampil di Piala Dunia? Hindia Belanda, dikenal saat ini dengan Indonesia, tampil dalam edisi 1938 di Perancis,” kicau Twitter FIFA setelah ditranslasi dalam bahasa Indonesia.
Laman Kompas.com memberi ulasan, saat Piala Dunia tahun 1938 berlangsung, Indonesia berada di bawah nama Dutch East Indies (Hindia Belanda).
Tim ini merupakan bentukan Nederlandsh Indische Voetbal Unie (NIVU), bukan PSSI. Inilah yang menimbulkan konflik di tanah air perihal keberangkatan tim sepakbola Hindia Belanda pada Piala Dunia 1938 di Prancis.
Saat itu, Hindia Belanda lolos ke putaran final karena wakil Asia lainnya, Jepang, mengundurkan diri akibat masalah perang. Hindia Belanda dan Jepang adalah dua negara Asia yang memperebutkan satu tempat negara Asia yang boleh mengikuti ajang ini.
Sayangnya, Hindia Belanda seketika tereleminasi setelah takluk 0-6 dari Hongaria pada partai final.
Surat kabar Tionghoa berbahasa Melayu, Sin Po, mengabarkan semua aktivitas tim Hindia Belanda di Prancis.
Surat kabar ini mengabarkan, pemain beserta ofisial tim meninggalkan Batavia (sekarang Jakarta) melewati Tanjung Priok menuju Belanda dengan kapal MS Johan van Oldenbarnevelt pada 18 Maret 1938.
Sin Po edisi 27 Mei 1938 melaporkan pertandingan Indonesia melawan HBS, berakhir imbang 2-2, sedangkan edisi 2 Juni 1938 mengupas hasil pertandingan versus Haarlem (5-3).
Piala Dunia Perancis 1938 masih menggunakan sistem sistem gugur seperti dua piala dunia sebelumnya (1930 dan 1934).
Bermodal formasi ofensif 2-3-5, Hindia Belanda duel dengan Raksasa Eropa Timur, Hongaria, pada 5 Juni 1938 di Reims.
Hongaria, yang belakangan keluar sebagai runner-up Piala Dunia 1938, mengubur mimpi tim Hindia Belanda dengan mudahnya.
Gawang Mo Heng, kiper Hindia Belanda saat iru diberondong empat gol tanpa balas sebelum turun minum.
Gol pertama Hongaria tercipta pada menit ke-14 melalui sepakan Vilmos Kohut, disusul Geza Toldi (16′), Gyorgy Sarosi (25′), dan Gyula Zsengeller (30′).
“Negara ini agresif dan berjuang penuh semangat. Semua orang relatif kecil, tetapi memiliki karakter pemain unik. Yang terpenting ialah mereka belajar mengatur sebuah pertandingan sepak bola internasional.”
Reportase terenut dikatakan Jan Feith, wartawan De Java Bode, yang turut menyaksikan laga Hongaria vs Hindia Belanda pada Piala Dunia 1938.
Skor berubah lagi menjadi 6-0 di babak kedua setelah Sarosi dan Zsengeller mencetak dua gol tambahan pada menit ke-67 dan ke-88.
Sementara itu, laman BBC Indonesia menyebutkan, bersumber dari buku sejarah piala dunia terbitan London, para pemain Hindia Belanda didominasi para pelajar.
“Kapten timnya adalah seorang dokter, yang menggunakan kacamata,” ujar wartawan The Times, saat meliput pertandingan itu.