POROSMAJU.COM, Setiap daerah memiliki cerita yang merujuk ke sejarah. Sebagaimana yang dikatakan oleh Budiono (2005) bahwa legenda adalah cerita dari zaman dahulu yang bertalian dengan peristiwa-peristiwa sejarah.
Berikut akan dipaparkan asal mula nama Galesong, sebuah kecamatan di Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan, Indonesia.
Berdasarkan versi yang dituliskan oleh Prof. Dr. Tajuddin Makmun, S.U. dalam bukunya Nelayan Makassar, terdapat beberapa kemungkinan tentang asal-usul yang dimaksud.
Salah satu pendapat mengatakan bahwa asal mula nama Galesong diambil dari “Nama tempat di Bone, yaitu Galesong dan Bojoe”. Nama tersebut didapat ketika maharaja yang pusat pemerintahannya di Jamarang (Jarannika) berada di bawah kekuasaan Gowa.
Ketika berkunjung ke Bone untuk bertamasya, Sang Raja melihat hamparan tanah yang sangat indah. Tanah pada kedua tempat itu diambil masing-masing segenggam lalu dimasukkan ke dalam pundi-pundi.
Tanah yang diambil kemudian dibawa pulang dan kelak ditemui tempat yang tanahnya menyerupai dengan tanah yang dibawa tadi. Di situlah akan ditempatkan pusat pemerintahan.
Setelah kembali ke kampung, Raja berjalan-jalan di sekitar daerahnya untuk mencari sekiranya ada tanah yang mirip dengan tanah yang dibawa dari Bugis.
Tidak terlalu jauh dari daerahnya, raja mendapati tanah yang menyerupai tanah yang dibawa dari daerah Bugis, maka tanah itu dinamai Galesong. Setelah itu dipindahkanlah pusat pemerintahan ke tempat yang baru ditemui.
Pendapat lain mengatakan bahwa kata Galesong berasal dari kata galiga dan nisongong. Kata galiga mungkin sejajar dengan kata gelegah ‘gong besar’ yang terdapat dalam KBBI (1988). Pada kata galiga terjadi penghilangan salah satu suku kata, yaitu suku kata ga sehingga menjadi gali.
Adapun kata nisongong ‘dijunjung’ adalah kata turunan yang terbentuk dari prefiks ni- dan songong. Prefiks ni- bermakna gramatikal sama dengan prefiks di- dalam bahasa Indonesia, sedangkan songong berarti ‘junjung’.
Pada kata nisongong terjadi pula proses penghilangan sebagian elemennya sehingga tersisa song. Jadi, kata galesong menurut pendapat tersebut terbentuk dari gali (berasal dari kata galiga) dan song (berasal dari kata nisongong) yang berarti gong besar yang dijunjung atau dibawa di atas kepala.
Selain pendapat tersebut, secara etimologis dapat ditelusuri bahwa kata Galesong berasal dari kata gali ‘kapal perang’ dan songong ‘berlayar menempuh arus (berlawanan dengan arah arus)’ (dalam bahasa Makassar sossong ‘labrak’); galiung ‘kapal’
Atau galias ‘perahu yang agak besar bertiang tiga’ dan songsong; atau galai ‘perahu perang yang berukuran besar’ dan songsong. Dari gabungan kedua kata tersebut, lalu terjadi proses penyingkatan sehingga terbentuklah kata Galesong.
Di antara gabungan kata yang telah disebutkan di atas, gabungan kata yang paling memungkinkan sebagai asal kata Galesong, terutama dilihat dari proses dediftongisasi, yaitu galai menjadi gale dan proses penghilangan silabik songsong menjadi song sehingga terjadilah bentuk Galesong.
Tentu saja, gabungan kata yang lain tidak tertutup kemungkinan dapat menjadi asal-usul kata Galesong.
Apabila kata galesong berarti ‘kapal perang yang mampu melawan arus’ dikaitkan dengan status Kerajaan Gowa, sangat logis diterima bahwa Galesong berasal dari kata galai yang mengalami proses dediftongisasi menjadi gale dan songsong yang mengalami proses penyingkatan atau penghilangan suku kata menjadi Song.