POROSMAJU.COM, Siapa yang menyangka bahwa ada hari untuk masyarakat di seluruh dunia merayakan Hari Tidur Sedunia. Diperingati tanggal 16 Maret tiap tahun. Perayaannya bukan dengan tidur sepanjang hari melainkan dengan menyuarakan pentingnya tidur bagi kesehatan.
Hari Tidur Sedunia digagas oleh World Association of Sleep Medicine (WASM) dengan tujuan untuk mempromosikan manfaat tidur bagi kesehatan. Artinya, dengan adanya Hari Tidur Sedunia, warga dunia diajak untuk memahami bahwa ada banyak isu terkait tidur.
Peringatan yang sudah digelar sejak 2008 lalu juga bertujuan mengajak kita untuk tidak menyepelekan masalah-masalah dalam tidur seperti insomnia. Sebab jika seseorang tidak mendapatkan tidur yang cukup, akan berpengaruh buruk pada kesehatannya.
Penyebab sulit tidur/ insomnia dibagi menjadi dua kelompok besar, yaitu insomnia primer yang merupakan gangguan tidur, tidak disebabkan oleh masalah kesehatan.
Sementara insomnia sekunder ialah kesulitan tidur yang disebabkan oleh penyebab lain, misalnya masalah kesehatan seperti asma, depresi, gastroesophageal reflux disease/ GERD, kanker, dan nyeri.
Selain itu, insomnia juga bisa disebabkan karena konsumsi obat-obatan atau subtansi lain, seperti alkohol.
Pada penelitian yang dilakukan oleh Harvard Health Publications, sebanyak dua dari tiga orang yang sakit secara mental mengalami gangguan tidur atau insomnia.
Sebanyak 40% orang dewasa yang mengalami insomnia memiliki gejala psikis yang mirip dengan penderita kelainan mental. Orang yang mengalami insomnia memiliki risiko tiga kali lebih tinggi untuk mengalami depresi.
Sementara itu masalah tidur mengancam kesehatan dan kualitas hidup sebanyak 45 per persen dari populasi dunia.
Beberapa faktor pemicu insomnia ialah
1. Stres (kehilangan pekerjaan, perceraian, kematian, dan sebagainya)
2. Penyakit tertentu
3. Faktor lingkungan, seperti suara bising, cahaya, dan suhu yang ekstrim (dingin atau panas)
4. Obat-obatan (misalnya obat depresi, anti-hipertensi, dan asma)
5. Jadwal tidur terganggu, misalnya karena jet lag dan bekerja dengan sistem shift
6. Nyeri
7. Depresi atau gangguan cemas
8. Kafein, nikotin, dan alkohol
Jadi, di Hari Tidur Sedunia ini bukan berarti kita dibebaskan untuk tidur seharian melainkan diajak untuk peduli pada kualitas tidur dan memperhatikan hal-hal yang mengurangi kualitas tidur.
Sudah cukupkah tidur Anda hari ini? Selamat Hari Tidur Sedunia.
Hari Tidur Sedunia, Sudah Cukupkah Tidur Anda Hari Ini?
