POROSMAJU.COM, MAKASSAR – Badan Pusat Statistik (BPS) Sulsel merilis data yang mengatakan Sulsel pada Maret 2018 mengalami deflasi sebesar 0,06 persen. Deflasi tersebut dengan indeks harga konsumen (IHK) sebesar 132,57.
Kepala BPS Sulsel, Nursalam Salam, mengatakan, hanya Makassar yang mengalami inflasi di antara semua daerah Sulsel yang menjadi rujukan.
“Dari lima kota yang menjadi rujukan IHK Sulsel, hanya Makassar yang mengalami inflasi sebesar 0,02 persen. Namun, inflasi ini tergolong rendah,” tutur Nusrsalam, Senin, 2 April 2018.
Hal ini berbeda dengan empat daerah lainnya, seperti Bulukumba, Parepare, Palopo, dan Watampone.
Menurut data BPS, Parepare mengalami deflasi tertinggi sebesar 0,95 persen, Watampone 0,139 persen, Palopo sebesar 0,137 persen, dan Bulukumba dengan deflasi sebesar 0,01 persen.
Jelas Nursalam, tingkat deflasi Sulsel mengalami penurunan IHK dari 132,66 persen pada Februari 2018 menjadi 132,57 persen di Bulan Maret 2018. Sementara tingkat inflasi Maret 2018 sebesar 0,98 persen.
Lebih lanjut, Nursam mengatakan, deflasi Sulsel disebabkan turunnya tiga kelompok pengeluaran seperti makanan sebesar 0,03 persen, sandang, 0,13 persen dan transportasi, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,38 persen.
“Kelompok yang justru naik adalah kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau sebesar 0,0185 persen, kesehatan sebesar 0,0099 persen, dan terakhir adalah pendidikan, rekreasi dan olahraga sebesar 0,0045 persen,” kata Nursam.
BPS: Dari Semua Daerah, Hanya Makassar yang Alami Inflasi
Read Also
Warga Sangiasseri Keluhkan Air Bersih hingga Harga Hasil Pertanian, Heriwawan: Akan Kami Perjuangkan
POROSMAJU.COM, SINJAI – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah…