POROSMAJU.COM, JAYAPURA- Berkomitmen sejak tahun 2012, Pemerintah Pusat melalui Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan (Belmawa) Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristikdikti) menyediakan 1.100 kuota beasiswa bagi putra-putri asli Papua dan Papua Barat.
Direktorat Belmawa Kemenristikdikti, Didin Wahidin, mengungkapkan, kuota 1.100 tersebut terbagi menjadi Papua Barat 225, Papua 375, program Afirmasi Pendidikan Menengah (ADEM) 400, pr80 ogram Afirmasi Pendidikan Tinggi (ADIK) 300 dan kabupaten 3T di Papua
“Khusus kuota 1.000 diperuntukkan bagi putra-putri asli Papua yang akan direkrut oleh Dinas Pendidikan setempat bersama tim, sedangkan sisanya 100 tempat disediakan untuk pelamar yang bukan OAP namun lahir besar di Bumi Cenderawasih,” katanya, Jumat, 9 Februari 2018.
Khusus untuk program beasiswa ADIK, dari tahun ke tahun, sejak 2012, Direktorat Belmawa selalu berupaya memperbaiki kualitasnya hingga bagian tes penerimaan sehingga ada perbaikan nilai para mahasiswa.
“Proses perekrutan pelamar di Papua pastinya tidak sama dengan daerah lain, di mana kami menggunakan Tes Potensi Akademi (TPA) yang memiliki nilai prediksi dalam meramalkan tingkat keberhasilan siswa dalam program pendidikan di perguruan tinggi,” tambahnya.
Dia menjelaskan, pihaknya berkeinginan agar kuota yang ditetapkan bisa terisi penuh, dalam artian orangnya ada dan tingkat yang dipersyaratkan juga dipenuhi. Diharapkan Papua dapat sukses dalam meningkatkan sumber daya manusianya.
“Dalam penyamaan persepsi dan sosialisasi beasiswa program ADIK untuk OAP 2018 ini, kami memperoleh informasi mengenai kendala yang dihadapi dari tiap kabupaten berbeda-beda, tapi akan coba diminimalisir sebaik mungkin,” katanya lagi.
Untuk upaya pengoptimalan, Direktorat Belmawa juga mengusahakan agar pendaftaran bagi beasiswa ADIK ini tidak hanya dilakukan secara daring, namun juga manual. Jangan sampai putra-putri Papua tidak diterima di perguruan tinggi hanya karena tidak adanya jaringan internet.
