POROSMAJU.COM, SUMEDANG– Menteri Dalam Negeri yang juga Politisi PDI Perjuangan, Tjahjo Kumolo menyindir orang yang menyebut pembagian sertifikat tanah oleh Presiden Jokowi sebagai pengibulan merupakan orang yang iri karena tak mampu menjadi Presiden.
“Itu datang dari tokoh yang sedang mimpi jadi Presiden tapi tak kesampaian lalu bilang ‘ngibul’,” ujar Thahjo, Kamis, 5 April 2018 sebagaimana dimuat dalam laman resmi Kemendagri.
Sindiran tersebut, ia sampaikan saat memberi pengarahan dalam apel reuni akbar alumni Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN), di Sumedang.
Diketahui, tokoh yang menyebut pembagian sertifikat tanah kepada masyarakat adalah Amin Rais. Bapak Reformasi ini melontarkan hal tersebut pada 18 Maret 2018 lalu.
Tjahjo menegaskan bahwa yang sudah dan sedang dikerjakan Pemerintah tidak sekadar program pembagian sertifikat.
Ia menyebut, pemerintah sedang gencar dalam hal pembangunan infrastruktur di berbagai daerah. Pembangunan tersebut berupa pembukaan jalur darat, laut, dan udara yang terkoneksi di semua wilayah Indonesia.
Tjahjo juga menyebut Pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla serius meningkatkan taraf hidup masyarakat pedesaan dengan menganggarkan Rp70 triliun per tahun untuk pembangunan desa.
Ia membeberkan, 170 kecamatan di daerah perbatasan telah memiliki pusat kesehatan masyarakat (puskesmas).
“Biar ada yang mencibir, biar ada yang mengatakan program ngibul, tak ada satu pun program yang membohongi,” cetus Mendagri.
Tjahjo juga menepis isu Indonesia bubar pada 2030. Ia mengingatkan kepada praja dan alumni IPDN agar menjadi pemimpin yang optimistis dan membangun optimisme di masyarakat.
“Bangun rasa optimisme masyarakat untuk maju. Jangan jadi pemimpin yang pesimis. Dan jangan katakan mau bubar Indonesia, sedih saya. Adik-adik sekalian harus bangun optimisme,” ucapnya.
Mendagri Sebut Amin Rais Mimpi Jadi Presiden tapi Tidak Kesampaian
Admin2 min read