Example 728x250
Opini

Gen Z dalam Cengkeraman Perilaku Konsumtif, Tren atau Ancaman?

443
×

Gen Z dalam Cengkeraman Perilaku Konsumtif, Tren atau Ancaman?

Share this article
Example 468x60

Oleh: Andi Asywid Nur

POROSMAJU.COM – Generasi Z dikenal sebagai kelompok yang inovatif, melek teknologi, dan memiliki kesadaran sosial yang tinggi. Namun, di balik keunggulan tersebut, muncul fenomena perilaku konsumtif yang semakin meningkat, terutama akibat pengaruh media sosial seperti TikTok.

Example 300x600

Menurut Annur (2023), penggunaan TikTok di Indonesia terus mengalami peningkatan signifikan, dengan lebih dari 60% Gen Z aktif menggunakannya. DataReportal (Januari 2023) mencatat bahwa jumlah pengguna TikTok di seluruh dunia telah mencapai 1,05 miliar, di mana Indonesia menempati posisi kedua dengan 109,9 juta pengguna. Angka ini menunjukkan besarnya pengaruh TikTok terhadap perilaku konsumsi, terutama di kalangan Gen Z yang sering mengakses platform ini untuk berbagai keperluan, mulai dari hiburan hingga aktivitas belanja.

Kajian Hadisaputra dkk., (2025) mengungkapkan bahwa perilaku konsumtif Gen Z dipengaruhi oleh berbagai faktor, antara lain keinginan untuk tampil trendy, daya tarik diskon besar seperti TikTok Shopping 12.12 Mega Sale, serta strategi pemasaran yang memanfaatkan psikologi konsumen. Gen Z cenderung membeli produk bermerek guna meningkatkan citra diri dan rasa percaya diri. Promosi besar yang ditawarkan oleh TikTok Shop juga menjadi magnet yang kuat, sehingga mendorong Gen Z untuk melakukan pembelian impulsif meskipun barang yang dibeli tidak selalu dibutuhkan. Selain itu, iklan yang menarik dan melibatkan selebriti idola sebagai brand ambassador memicu dorongan emosional untuk membeli produk yang dipromosikan.

Perilaku konsumtif ini tentunya membawa dampak yang bersifat dua sisi. Di satu sisi, meningkatnya kepercayaan diri Gen Z saat memiliki barang-barang branded. Namun, di sisi lain, juga memicu perilaku boros yang merugikan stabilitas finansial mereka. Akibatnya, kemampuan untuk menabung menjadi berkurang. Padahal secara ekonomi, banyak Gen Z masih dalam tahap awal membangun karier.

Menurut hemat penulis, meski memiliki kecenderungan konsumtif, bukan berarti Gen Z tidak bisa berubah. Banyak di antara mereka yang mulai sadar akan pentingnya pengelolaan keuangan dan investasi jangka panjang. Tren keuangan digital, seperti investasi saham dan kripto menunjukkan bahwa ada minat besar dalam membangun kestabilan finansial seperti yang sering di ungkapkan Timothy Ronald

Kesimpulannya adalah Gen Z berada di persimpangan antara menjadi generasi yang konsumtif atau generasi yang cerdas secara finansial. Jika mereka mampu mengelola pola konsumsi dengan baik, memahami kebutuhan versus keinginan, serta menerapkan prinsip keberlanjutan, maka tren konsumtif ini bisa diarahkan ke arah yang lebih positif.

Pada akhirnya, tantangan terbesar bukanlah media sosial atau tren konsumsi itu sendiri, tetapi bagaimana Gen Z dapat mengendalikan kebiasaan mereka sebelum kebiasaan itu yang mengendalikan mereka.

Rujukan:
1. Annur, C. M. (2023). Indonesia Menduduki Posisi Kedua Sebagai Negara Dengan Pengguna TikTok Terbanyak di Dunia pada Awal Tahun 2023. https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2023/02/27/indonesia-sabetposisi-kedua-sebagai-negara-pengguna-TikTok-terbanyak-di-dunia-padaawal-2023.

2. Hadisaputra, H., Nur, A. A., Zahra, A., & Sofyan, M. F. (2025). Perilaku konsumtif mahasiswa melalui aplikasi TikTok Shop ditinjau dari Perspektif Jean Baudrillard: Students’ consumption behaviour through the TikTok shop application from the perspective of Jean Baudrillard. SOSIOHUMANIORA: Jurnal Ilmiah Ilmu Sosial Dan Humaniora, 11(1), 100-121. https://doi.org/10.30738/sosio.v11i1.18038

Example 300250
Example 120x600

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *