Example 728x250
Hiburan

Memotret Makanan: Aktivitas Purba yang Kini Berulang

38
×

Memotret Makanan: Aktivitas Purba yang Kini Berulang

Share this article
Example 468x60

Memotret Makanan: Aktivitas Purba yang Kini Berulang
Ilustrasi (Microsoft.com)

POROSMAJU.COM, Memotret makanan kemudian mengunggahnya ke sosial media selalu dikaitkan dengan aktivitas ‘kids jaman now’. Tapi kebiasaan itu ternyata sudah ada sejak 5 abad silam atau sekitar 500 tahun lalu.
Berdasarkan studi pada lukisan Eropa dan Amerika, terungkap bahwa sejak 500 tahun lalu banyak pelukis yang gemar mendokumentasikan makanan mereka, sama seperti manusia masa kini yang gemar sekali memotret makanan dan mengunggahnya di akun media sosial mereka.
Seperti yang dirilis softbulldog.com, studi yang dipublikasikan di Sage Open ini menyatakan bahwa pelukis sejak setengah milenium yang lalu gemar mendokumentasikan makanan mewah.
Dan uniknya lagi, makanan mahal tersebut dibeli bukan untuk dimakan akan tetapi hanya untuk dipotret saja.
Kesamaan antara lukisan tersebut dan foto-foto di media sosial saat ini adalah mereka hanya menampilkan makanan-makanan yang penuh cita rasa.
Seringkali berupa makanan seperti kerang atau hidangan pastry lainnya.
Peneliti yakin bahwa pelukis masa itu sengaja mendokumentasikan makanan mewah mereka untuk dijadikan inspirasi sehingga pelukis berhasil menciptakan lukisan estetika yang sangat menakjubkan.
Istilah ‘food porn’ atau yang lebih sering dikenal dengan hashtag dari foto-foto makanan favorit sang pengupload itu juga sering digunakan sebelum mereka menguploadnya di akun media sosial.
Temuan dari studi terbaru Cornell University Food dan Brand Lab mengatakan bahwa trend ‘food porn’ sudah ada sejak tahun 1500 M atau sudah ada sejak 500 tahun yang lalu.
Menurut Brian Wansink, ketua dari penulisan studi dan pengarah Food dan Brand Lab, fenomena food porn di media sosial adalah bukti bahwa dunia telah menggila dan di luar kendali.
“Namun ini bukanlah hal baru. Para seniman dulu telah melukiskan makanan berdasarkan hasrat bukan realita yang ada,” ujarnya.
“Lukisan dari zaman Michelangelo diisi dengan makanan dan bahan makanan seperti garam, sosis, dan banyak roti,” kata Brian Wansink dari Cornell Food dan Brand Lab.
Produk susu yang paling banyak dilukis adalah keju sementara sayuran yang paling umum dilukis adalah artichoke, buah yang paling sering digambar adalah lemon dan daging yang paling muncul dalam lukisan adalah kerang atau lobster.
Tidak hanya di zaman dulu, sekarang ini pun banyak orang yang mengabadikannya dikarenakan kemajuan teknologi digital yang membuat kebiasaan mengabadikan gambar untuk diposting ke berbagai akun media sosial semakin lazim dilakukan.
Ternyata kebiasaan alay itu memang sudah ada sejak dulu toh.
Sumber: Sriwijaya Post
Example 300250
Example 120x600

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *