Oleh: Heriwawan (Putra Sinjai, CEO Porosmaju.com, dan Tenaga Ahli DPR-RI)
POROSMAJU.COM- Mudah saja dipahami, kelihaian pemerintah dalam menggali potensi perekonomian yang dimilikinya akan berdampak langsung pada peningkatan pendapatan daerahnya. Konsekuensi logisnya, hal ini akan mengakibatkan peningkatan produk domestik regional bruto (PDRB) dan pendapatan asli daerah (PAD). Pertumbuhan ekonomi pun akan membaik, maka rakyat sejahtera. Karena itu, niscayalah sinergi baik antara pemerintah, legislatif, dan masyarakat untuk mengolah secara efektif potensi perekonomian daerah tersebut.
Terkhusus untuk Sinjai, yang PDRB-nya masih ditopang oleh sektor usaha pertanian, perkebunan, kehutanan, dan kelautan-perikanan, maka dibutuhkan program dan kebijakan yang berorientasi pada peningkatan kualitas pada sektor potensial tersebut. Sudah seharusnyalah pemerintah dan legislatif sebagai pengawasnya, benar-benar meninjau kebutuhan petani dan nelayan.
Berdasarkan laporan Pemerintah Kabupaten Sinjai, pada tahun 2015, sektor potensial tersebut 46,53% membentuk struktur PDRB Sinjai. Angka yang terbilang sangat besar dalam pembentukan struktur PDRB. Ini berarti, masyarakat Sinjai masih mengandalkan sektor pertanian, perkebunan, kehutanan, dan kelautan-perikanan sebagai tumpuan ekonominya. Atas ini, sekali lagi, pemerintah dan legislatifnya sudah seyogyanya berfokus pada peningkatan sektor potensial tersebut.
Data dari Laporan Pemkab Sinjai menguatkan premis tersebut. Pemkab Sinjai melaporkan, pada tahun 2015 produksi padi di Kabupaten Sinjai mencapai 127.891 ton, dengan luas panen sebesar 22.734 ha. Angka ini mengalami kenaikan sebesar 7,01% dari tahun sebelumnya. Peningkatan juga terjadi pada produksi jagung, ubi jalar, ubi kayu, dan kacang tanah. Sementara, untuk sektor perikanan, pada tahun 2015 produksi perikanan laut Sinjai sebanyak 29.230,55 ton dengan nilai produksi tahun 2015 yaitu Rp362 milyar.
Menilik sejarah, pertanian dan perikanan memang merupakan heixis masyarakat Sinjai. Apa itu heixis? Pertanian dan perikanan merupakan ciri yang telah menubuh, yang telah sulit dilepaskan dari profil masyarakat Sinjai. Inilah heixis. Maayarakat Sinjai tidak sekadar berkultur atau berhabitus pertanian dan perikanan, melainkan telah menjadi ciri atau esensi yang sulit dipisahkan, pertanian dan perikanan merupakan masyarakat Sinjai itu sendiri.
Heixis tersebut, berdasar sejarah dapat dilihat pada tradisi masyarakat Karampuang, masyarakat adat Sinjai, yang menggelar upacara moppagau sihonua. Dahulu, tradisi ini merupakan wujud kesyukuran masyarakat atas karunia panen dari Sang Ilahi. Tradisi pesta panen ini masih dilaksanakan hingga kini sebagai agenda budaya tahunan Pemerintah Kabupaten Sinjai. Dari tradisi ini, dapat dipahami bahwa betapa masyarakat Sinjai sangat dekat dengan pertanian.
Demikian pula pada tradisi marrimpa salo. Tradisi ini juga merupakan pesta panen yang dilaksanakan di sungai. Selain sebagai simbol kesyukuran atas panen pertanian, tradisi marrimpa salo juga sekaligus menunjukkan betapa masyarakat Sinjai sangat karib dengan perikanan. Ini karena dari ritualnya, ada prosesi penangkapan ikan dengan jala dalam pelaksanaan ritual tradisi tersebut.
Realitas kekinian dan sejarah telah menunjukkan betapa pertanian dan perikanan merupakan bagian yang sangat dekat dan menjadi tumpuan hidup masyarakat Sinjai. Akan tetapi, pertanyaannya, bagaimanakah perkembangan sektor ini ke depannya?
Dipahami bersama, masa kini telah menunjukkan kepada kita akan kecanggihan yang luar biasa untuk semua lini hidup manusia. Peradaban dan kehidupan kita telah melekat pada penggunaan teknologi. Hal ini juga berlaku pada lini pertanian dan perikanan. Akan tetapi, sayangnya, akses atas alat-alat pertanian dan perikanan yang berbasis teknologi masih sulit bagi masyarakat Sinjai.
Hal tersebut juga penulis saksikan sendiri ketika melakukan kunjungan kerja di sejumlah daerah Sinjai. Masyarakat Sinjai, di saat penyerahan bantuan alat-alat pertanian dan perikanan bermesin kepada masyarakat, menyampaikan keluhannya perihal sulitnya akses atas alat-alat tersebut. Pemerintah Kabupaten Sinjai pun mengakui ini dalam laporannya.
Atas problematika ini, pemerintah dan legislatifnya harus bersinergi efektif berfokus pada penyelesaian masalah-masalah terkait dua sektor ini, dua sektor tumpuan hidup yang meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Dengan berfokus dan berprioritas pada sektor ini, bukan tidak mungkin, Sinjai akan menjadi kabupaten sejahtera dengan pertumbuhan ekonomi yang sangat baik.
Menyadari, pertanian dan perikanan merupakan potensi terbesar Sinjai. Ini berdasar pada rumus “kesejahteraan masyarakat, peningkatan perekonomian suatu daerah bergantung pada kemampuan pemerintah menggali potensi daerahnya”.
Sebuah celaka yang teramat nahas, jika kedua komponen yang harus “saling iya” ini, salah gaya, mengabai potensi Sinjai. Bukannya menyibuki potensi yang harus ditingkatkan; menyelesaikan problematika petani dan nelayan dengan memenuhi akses atas alat-alat bermesin untuk peningkatan produktivitas, kedua komponen ini malah mengurusi hal-hal lain yang baru sebatas terkaan dengan dasar yang teramat lemah, tanpa riset dan studi yang komprehensif. Celakanya, salah gaya ini dinamai inovasi, padahal kalau ingin berinovasi, sebaiknya pada sektor potensial ini saja yang sudah pasti meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Sudah saatnyalah Sinjai maju dengan dan oleh peningkatan produksi di bidang pertanian dan perikanan yang merupakan potensi terbesar daerah ini. Pemerintah yang membuat program dan kebijakan peningkatan pertanian dan perikanan dan legislatif yang mengawasi dan menghadirkan regulasi atau aturan, yang mendukung hal ini. Untuk ini, Sinjai membutuhkan orang yang paham potensi, paham masalah, dan ingin berbuat, ingin bekerja. Sinjai harus maju dengan program dan regulasi yang mendukung peningkatan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat oleh peningkatan produksi pertanian dan perikanan. Selamat milad Sinjai! Aku siap untuk kemajuanmu!
Merenda Majunya Masa Depan Sinjai
Read Also
Oleh : Muh. Haidir hakim, S.P., M.Si POROSMAJU.COM…
Oleh : Rahmat Ariandi, S.Hut., M.Hut – Dosen…